- Sepertinya hari ini bakalan jadi sibuk juga... seperti kemarin,
Biasa kan, namanya juga hari-hari... selalu berganti... tapi tak hendak berhenti.
Hahaha, ngomong apa?
Namaku Dan...
‘ Dandi Rahman ‘
dan ini... cerita singkat yg selalu kurawat, tentang dia... yg selalu ada sekarang...
ya! Cerita dimulai...
Waktu itu, di bulan April yg cukup sejuk... aku masih dalam posisi menyelesaikan pekerjaanku sebagai pelukis keliling...
Di taman itu, yg aku masih mengingatnya...
Taman Bunga Rihana
Sebuah taman dipenuhi bunga yg cantik-cantik, bukan hanya bunganya saja... tetapi perasaan yg dalam yg mungkin hanya dimengerti oleh seorang pelukis sepertiku... yakni ‘ perasaan tenang (tenteram/damai/sejuk).
Seorang klienku memintaku secepat mungkin menyelesaikan lukisannya... ya... wajar donk... namanya juga pelukis keliling memang harus cepat...
Tapi inspirasiku tidak habis kan... !
dan pada akhirnya kuselesaikan dengan cepat...
- Setelah menyelesaikan lukisan klienku barusan, yg sepertinya dia puas dengan hasil buatanku itu... Tiba-tiba saja pandanganku berpaling pada satu sosok...
Yg sudah tidak asing lagi bagiku...
ya... dia... benar-benar dia...
‘ Lucile Hayati ‘
seorang artis dan model yg ada di taman ini juga setiap hari aku bekerja...
Dia selalu duduk di bangku itu, di bangku tengah taman.. entah apa yg dia lakukan...
Tapi aku selalu memiliki kesempatan... untuk diam diam melukisnya...
Mungkin ini juga alasanku menyukai Taman ini...
Inspirasi yg lain... tentang seorang gadis... yg selalu tersenyum... dan tak tau apa yg sedang dipikirkannya...
- “ Bang, Lukis kami donk “, pasangan kekasih datang meminta jasaku...
OK! lalu aku melukis mereka, tapi saat aku menoleh lagi ke arah bangku taman... Lucile sudah tidak ada... telah pergi...
Yahh sayang pikirku, tapi sesuap nasi untukku hari ini jauh lebih berarti.
Aku pulang bermandikan penat...
Sebelum mandi, aku berbaring dulu di ranjang melepas lelah...
Sambil berbaring aku melamun... sebenarnya bukan melamun sich... berpikir...
Andai saja aku dapat pasangan Lucile... seperti sepasang kekasih bahagia yg tadi ku lukis... Apa Lucile akan bahagia bila bersama saya!?
- Lama aku melamun, pintu rumahku ada yg mengetuk...
‘ DOK DOK DOK ‘
“ ya... tunggu sebentar... “
‘ DOK DOK DOK ‘
lalu kubuka pintunya,
JRENG ! Lucile... (aku berkata dalam hati, tapi apa benar ada kebetulan seperti ini)
“ ada apa ya mbak ? ”
“ mas, tolong saya... saya dikejar berandalan... saya udh ngetuk banyak rumah orang tadi tapi ga ada yg mau buka ”
“ tolong mas, bentar lagi mereka datang! “
“ gimana ya? yaudah... cepat masuk “ ajakku.
Aku mengintip dari jendela, benar saja... ada 3 orang...
untungnya sandal Lucile sudah kumasukkan juga... dia sopan sekali... masuk tanpa sandal ke dalam rumah... wkwkwkwkwk
- Saat kurasa keadaan sudah aman, aku lalu ke dapur mengambil minum... untuk kusuguhkan kepada tamu istimewaku ini... Lucile... wahhh angin badai datang...
Lalu aku menanyakan alasan kenapa dia mesti lari... Baru aku tau bahwa ternyata Lucile memiliki rival... model juga sama seperti lucile... yg membencinya... Orang-orang tadi adalah suruhan model itu... kata Lucile namanya adalah ‘ Viona ‘. Kemudian Lucile memandang sekeliling dinding rumahku... “ wahhh... mas tidak menurun sedikit pun ya kemampuannya ” lho kog... apa maksudnya... padahal dia bukannya tidak mengenalku... kataku dalam hati. “ mbak kog bisa bilang begitu ” sambungku... “ saya selalu menatap mas waktu di taman... saya selalu melihat mas bahagia melukis orang-orang... setelah menerima hasilnya mereka jauh lebih bahagia lagi... mas hebat “ “ lukisan-lukisan ini juga seperti memiliki kebahagiaan yg lain dari yg lain” “ ada perasaan yg lain yg mas punya di tiap lukisan yg dibuat oleh mas “
- Seketika aku hanya bisa terdiam saja... tidak berkata-kata...
“ Sebenarnya saya berbohong tadi... saya tidak mengetuk rumah-rumah yg lain... saya tau tempat ini... karna saya yg mengikuti mas dulu... sudah lama sekali... “
“ saya langsung kesini... karna saya tau mas pasti mau menolong saya ”
Aku jadi makin terdiam mendengar setiap perkataan Lucile...
Apa yg sedang TUHAN rencanakan padaku sekarang? aku kembali bertanya dalam hati...
“ mas kog diam aja... mas tau kan saya artis... nama saya Lucile Hayati “
“ saya tau... tapi alangkah baiknya mbak Lucile cepat pulang... sebab... pihak dari mbak nanti malah mencari-cari mbak dan bingung juga khawatir “ jawabku panjang setelah lama diam.
“ tapi ada yg ingin saya pastikan lebih dulu mas... “
Lucile lalu semakin mendekat padaku... ditatapnya mataku tajam...
“ TERIMA KASIH “ katanya...
“ mbak kenapa sich? ”
“ pasti mas Dan lupa kan... “
lho... sekarang dia malah sudah tau namaku... padahal belum kuberi tau. (aku bicara dalam hati)
- “ Saat usia saya 15 tahun... waktu itu saya sakit keras di RS dekat taman... RS WALUYO, pasti mas tau kan... saya menderita kanker kulit stadium 2... yg membuat saya tidak boleh berlama-lama di luar “
“ Lalu waktu itu... mas datang untuk melukis salah seorang pasien di sampingku... setelah melukisnya... dengan wajah ceria pasien itu terus menatap lukisan mas... lukisan dia yg sedang berada di bangku taman di bawah sinar mentari yg hangat “
“ Mas kemudian berkata ‘ pasti kamu sembuh... soalnya saya mau duduk disitu juga nanti sama kamu, biar saya lukiskan apa itu bahagia ’ ”
Padahal mas tidak tau bahwa dokter sudah memfonis dia akan meninggal besok...
Anak itu menyenangi lukisan... karna orang tuanya tau itu makanya mereka menghadirkan mas disitu “
mas tau... setelah mas pulang... apa yg dia bilang kepada orang tuanya...
‘ ayah, ibu... kakak tadi baik ya... kira-kira siapa ya yg mau duduk di bangku nanti bersama kakak untuk menggantikan aku ‘
Orang Tuanya hanya bisa menangis...
namun anak itu lalu menghibur orang tuanya... ‘ ayah, ibu... kakak tadi tidak jahat kog... kenapa ayah dan ibu malah menangis... saya justru bahagia mendengar perkataannya barusan ‘
Besoknya dia meninggal...
karna dia... saya jadi penasaran dengan mas...
dan sejujurnya... saat menatap mas Dan... dari awal saya juga bahagia... saat mas melukis teman sepesakitan saya itu... mata mas jernih...
itu sebabnya saya bertekad untuk sembuh...
dan sekarang saya sudah sembuh...
dan menunggu di bangku taman... “
- Astaga! aku berkata lagi dalam hati...
Hikz Hikz... aku menangis mengingat dia yg memang kuingat... anak itu... senyum anak itu... saya sudah bersalah...
Karna aku yg menangis... Lucile lalu memelukku...
lalu dia berkata...
“ mas... bukan... Dan... dari aku menatap... dia lalu tetap... dan dia itu adalah mas Dan sendiri “
“ mas mau kan duduk di bangku taman bersama saya “ sambung Lucile...
walau dipenuhi rasa bersalah... saya memeluk Lucile juga...
“ TERIMA KASIH, Lucile “ hikz hikz...
beginilah... cerita singkatnya...
o iya... hari ini aku sibuk... udah dulu ya...
aku mau ke Galery Seni pribadiku... (kenaikan jabatan sebagai pelukis ternama)
n’ tapi tetep... kerja sampinganku masih kog... melukis di taman itu... tapi sedikit berbeda... karna kali ini... aku harus duduk bersama dia... di bangku itu...
~ SELESAI ~DANDI RAHMAN
Selasa, 18 April 2017
“ Dari ku menatap... Dan... lalu dia tetap “
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar