“ hey cecunguk jangan sok “ sahut Yuka. Endru hanya tertawa-tertawa kecil memperhatikan Philip dan Yuka yg berdebat, sedang aku hanya diam.
“ sok bagaimana? Membingungkan! Kalian ini… para ladies selalu mengejar kesempurnaan ya? Tak taukah kalian.. bahkan wajah ini pun akan memudar cahayanya “ sambung Philip.
Yuka hanya jealous mendengar perkataannya barusan. Mungkin dalam hatinya berpikir Philip ini yg benar-benar sok.
“ Sudah Sudah… maaf ya Philip! Kami berdua ga akan ganggu dech… mari “
Aku lalu mengajak Yuka turun lagi kebawah. Sekilas Philip menatapku dengan lembut… wahh hatiku jadi dag dig dug. Untuk selanjutnya aku tidak tau lagi harus bagaimana bila berhadapan dengannya(Philip) setelah kejadian ini. Dan mereka pun mulai berdialog.. antara Endru dan Philip, namun aku tak tau apa yg mereka bicarakan karna aku yg membawa Yuka turun.
“ Hey Philip! Kenapa kamu ketus begitu sama ladies? “ aku menyambung obrolan dengan Philip. [Endru]
“ aku muak saja melihat tingkah para gadis sekarang ini… ada pria tampan mereka kejar-kejar sampai ke ujung dunia… sedang banyak pria yg walaupun kurang tampan tapi setia dan cinta malah tidak diperhatikan.. dipedulikan… “
“ cukup realistis lip… aku suka pendirianmu itu.. hanya saja kalau kamu terus begini kamu tidak akan mendapat pasangan untuk menyambung kesepianmu itu “
“ hmmff… realistis ya dru? Mungkin! Baiklah sobat… kita sudah bersahabat sejak SD, tentu saja kau dan aku lebih paham satu sama lain… tenang saja masalah pasangan itu seperti katamu tentu akan kuseriuskan ^_^ “
“ baguslah… hahahahaha :D tapi ini bukan karna Vivi kan… sebab dia adalah incaran kita berdua dulu “
“ walaupun dia lebih dekat denganmu… tapi aku sama sekali tidak masalah dru… “
“ ya… tapi aku juga sempat dikecewakan olehnya, karna dia yg pergi entah kemana… bahkan tak ada kabar beritanya… hafttt “ aku menghela nafas mengingat-ingat tentang seorang wanita yg dulu pernah dekat dengan kami berdua.
Wanita itu bernama Vivi… kakak kelas kami dulu di SMA.
Aku lalu kembali melihat kerumunan orang di bawah… sedang Philip melihat kembali ke langit, karna memang inilah style kami kalau sedang berada di atas atap… bukan sesuatu yg istimewa, hanya kebiasaan saja.
“ ini… kubawakan film kesukaanmu di flasdisk ini “ kata Philip sembari menyerahkan FD itu padaku.
“ bukan film biru kan? Atau kisah-kisah cinta mengharukan yg memuakkan itu “
“ tentu saja bukan… film action kesukaanmu kog sama film-film movie bioskop terbaru seperti ‘ AMAZING SPIDERMAN 2 ‘ “
“ wahhh, sudah keluar ya… baiklah aku pinjam ya FD 16 GB mu ini.. pasti akan seru nich, akhirnya… keluar juga “
“ kan sudah kubilang… kau dan aku lebih paham satu sama lain “
“ OKE! SIP lah! Hahahahaha :D “
Dan aku lalu mengajak Philip untuk turun kebawah… ke Perpus. Karna kupikir sudah waktunya kami untuk masuk kelas kembali… dan kupikir juga setelah yg tadi Yuka dan Rena jelas tidak berada di Perpus lagi. Dan benar saja… memang sudah tidak ada lagi.
Kami berdua kembali ke kelas kami… kelas Seni Patung. Lama kami menunggu kelas dimulai… kudengar Pak Ruben tidak masuk hari ini. Beliau adalah dosen seni yg sangat hebat dan artistic…
Aku lalu mengobrol-ngobrol dengan teman sekelasku menanyakan tentang Pak Ruben.
Ternyata benar saja… Pak Ruben benar tidak masuk hari ini.
Lalu mereka menambahkan… pelajaran seni patungnya akan digantikan oleh pelajaran berpuisi oleh dosen wanita yg rumornya secantik Athena…
Dalam hatiku “ puisi ya!? Seperti kesukaan Vivi saja “
sampai aku dulu harus belajar membuat puisi-puisi puitis untuknya tiap malam dan kukirim lewat SMS ke HP nya paginya. Hari-hari yg melelahkan…
Dan Aku kini mengajak ngobrol Philip… dan tiba-tiba sosok yg sudah tidak asing itu muncul dengan keanggunannya… memecah perhatian kami semua sekelas.
Dan dialah… Vivi???
to be continued~
![]() |
Philip |
![]() |
Vivi |
![]() |
Ruben |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar