Kamis, 12 Februari 2015

Apa Aku Dibutuhkan!? bag.1

·         Beginilah akhirnya… mungkin akan selalu menjadi  kesedihan yg setia menemani diri ini.
Namaku Luis… orang paling menyedihkan di dunia… mungkin.
Terlahir dari keluarga miskin… di pemukiman kumuh yg seperti bukan kehidupan…
Usiaku saat ini telah menginjak 18 tahun, dan sampai saat ini pun aku terus menyalahkan kedua orang tuaku... ya… setidaknya sampai aku bertemu dengan seseorang…
dia adalah guruku yg selalu memperhatikan aku dan yg lainnya…
satu-satunya guru yg mau mengajar di pemukiman kumuh “ Pak Satrio “.
Dia memberikan pengajaran yg baik kepada kami semua… anak-anak  terlantar yg tak mampu bersekolah karna mahalnya biaya di jaman ini.
“ Kalau kalian ingin menjadi manusia… setidaknya kalian harus hargai orangtua terlebih dahulu “ kata-katanya yg akan selalu kuingat.


·         Pernah di suatu hari aku diajak ngobrol empat mata bersamanya… Aku ingat betul saat itu…
“ Matamu itu nak… perasaan yg sangat rumit dijelaskan… saya mengerti kehidupan yg diemban generasi muda… memang orang tua yg egois dan juga kasihan… “
“ Apa yg mesti dikasihani? Mereka Lemah… ? “
“ terus… apa kamu sudah merasa kuat? Kalau kamu kuat topang mereka sekarang juga… buat apa mengeluh karna hidup? “
“ tapi saya kan masih anak-anak pak… “
“ mereka juga sama… orangtua juga anak-anak… mereka pernah melewati masa anak-anak… dan mungkin pernah merasakan rasa sakit yg sama… apa kamu pernah berpikir begitu Luis? “
“  tidak… apa saya yg salah guru? Apa saya yg terlalu egois? “
“ karna keadaan… keadaan yg sulit ini membuat manusia menjadi lemah sikap… Luis, termasuk kamu sekarang… menyalahkan keadaan… “
“ tapi saya tidak mau susah guru… saya terlalu banyak melewati hal sedih… hikz hikz… “
“ kalau begitu kemari… bersandarlah di pundak gurumu ini… menangislah yg banyak… tumpahkan semua perasaan… dan guru yakin kelak kamu juga bisa memahami… apa itu kehidupan! “
“ Guru yakin… kelak kamu akan jadi orang besar yg dipandang semua orang… dan mau membagi perasaan yg sama kepada orang susah “
“ hikz… hikz… “


·         Nasehat guruku entah kenapa selalu terngiang dibenakku… hingga usiaku sekarang mencapai 29 tahun, banyak yg telah kujalani… bagian-bagian dari kehidupan…
yg jelas aku sekarang telah berbesar hati…
Aku tak pernah menyalahkan kedua orang tuaku… walau saat ini aku masih hidup dalam lingkup kemiskinan… setidaknya aku telah menamatkan SMA-ku…
dan guruku itu… walau ia sudah tidak ada di dunia lagi sekarang… setiap nasehatnya tak akan aku lupakan sampai kapan pun juga.


·         Aku bekerja menjadi pelukis jalanan sekarang. Hasilnya ya lumayan saja untuk uang dapur ibuku… dan untuk mengobati ayahku yg sedang sakit sekarang…
Adik-adikku juga… kedua adikku itu terus kuperjuangkan… yg jelas.. mereka harus mendapat pendidikan yg layak dibanding aku kakaknya. Aku berencana menguliahkan mereka… makanya saat ini aku menabung… meski sedikit yg kutabung tiap harinya…
namun aku yakin… aku sanggup mewujudkan impian kecil itu.


·         Wilayah tempatku melukis ramai dikunjungi orang, ada para karyawan karyawati… para turis asing, juga lokal… orang-orang biasa dan yg berada pun ada…
namun ya tetap saja, meskipun banyak… daya saing secara sehat tetap digalakan disini… untuk sesama pelukis jalanan…

·         Suatu hari aku melihat gerak-gerik aneh dari seorang pria di pertokoan… yg telah kuduga sebelumnya berprofesi pencuri…
Dan ia terlihat sedang menunggu mangsanya, dan kulihat gadis sombong lewat dengan sejuta aksinya yg mengundang mata-mata bengis untuk segera menghampirinya…

Dan betul saja…
Tasnya diambil paksa… gadis itu hanya mampu berteriak minta tolong, tak ada yg bergerak…
Aku pun akhirnya turun tangan, kukejar pencuri itu…
Dan saat kukejar… ternyata komplotannya yg berjumlah 14 orang menunggu disana…
“ Mati Aku “ pikirku.


BERSAMBUNG
Luis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar