Minggu, 08 Maret 2015
Apa Aku Dibutuhkan!? bag.3
- Dia bilang dia putus asa... sepertinya kata-kata ini memang benar dirasakan dari lubuk hatinya paling dalam. Sungguh kasian... aku jadi tidak tega menasehatinya lagi. Dia lalu turun lalu menangis di pinggir jembatan sambil duduk telungkup disitu. Kutemani saja kesendiriannya itu... Aroma tubuhnya yg khas wangi-wangian bunga terhirup olehku.Lama kami duduk seperti orang bodoh di pinggir jembatan ini... ya.. malam ini biarlah diriku ini yg menemani kesepian yg tak tertahankan.Akhirnya wanita itu pun angkat bicara... seakan berat untuk mengutarakannya akhirnya bibir itu pun berkata" mas... hidup saya ini kayaknya udah ga berarti lagi? "" kenapa mbak? kog ngomongnya gthu "" saya ini pelacur mas... saya dijual sama pacar saya ke germo... setelah saya dinodai... bahkan anak saya pun harus diaborsi... saya merasa hidup saya ini... ughh, saya capek mas... udah ga kuat lagi... ga tau harus bagaimana "Memang dalam kasus seperti ini, aku pun tak mengetahui dengan jelas solusi yg tepat.Namun aku memberikan nasehat yg sekiranya mengurangi beban hatinya sekarang..." Mbak... jujur ya, kalo mbak tadi lompat... saya juga bakal ikut lompat dech... kalo tau ceritanya begitu... jujur cerita mbak itu sedih bagi saya... biar orang lain yg tak mengerti perasaan mbak... saya paham. tapi... mengakhiri diri dengan cara seperti itu hanya akan menambah masalah baru mbak...Mbak masih punya keluarga kan... adik, kakak atau apa. Kalau mbak ngelakuin ini... terus keluarga mbak nyari2 mbak dan dengar kabar kalo mbak udah tidak ada di dunia ini lagi... bisa mbak bayangkan ga sesedih apa keluarga mbak itu... perasaan mereka. "" Saya bukannya sok nasehatin mbak... tapi kalau sudah jadi begini... kalo mbak mau lompat lagi... saya akan ikut juga... biar mbak ga kesepian... "Seketika dia diam... kulihat dia mulai berdiri dan mendekati jembatan lagi. Awalnya kukira dia hendak bunuh diri kembali, jika demikian juga saya siap membuktikan kata-kataku barusan... tapi ternyata dia tidak.Dia memandangi bulan malam itu dan juga bintang yg menjadi penghiasnya langit gelap... entah apa yg sedang dipikirkannya, beberapa menit kemudian dia pamit padaku. Tidak sempat kami saling berkenalan... dia meninggalkan jejak tanya terhadapku akan kelangsungan hidupnya nanti.
- Aku pulang dengan sedikit kebingungan. Sambil mengingat Susan yg kunasehati juga tadi siang... akankah wanita tadi juga benci terhadapku.Memang aku ini apa... bukan siapa-siapa, tetapi berkat Pak Satriolah aku sedikit menghargai hidup yg kujalani sekarang...Jadi... aku juga tidak menginginkan orang lain hidup sia-sia dengan membenci kehidupannya sendiri.Aku tidur cukup nyenyak malam ini... ternyata jam 5 pagi Susan meng-smsku... katanya" WIS... KOG GW KEPIKIRAN TERUS KATA2 LO KMRN YA... APA EMANK GW YG SALAH? SIANG NTI KETEMUAN LAGI YA... PASTI LO SENENG KAN GA GW HUBUNGIN KMRN... UFF GW BETE TAU GA NGUBUNGIN LO! "lalu kubalas saja..."" IYA... NTI KITA KETEMU LAGI KOG, KAN GW MASIH KERJA NGELUKIS... MASA??? AH LUPAIN AJ, GW MINTA MAAF DECH UDAH NYINGGUNG KMU, IYA GW SENENG... SERING2 YA! ^_^ "hahaha ternyata Susan tidak marah. Perasaanku cukup lega sekarang...
- Siangnya Aku bertemu kembali dengan Susan... kami membahas yg kemarin. Kubilang untuk melupakannya saja... dia menolak, sebab dia merasa bersalah juga, dia bilang sebentar lagi akan ada mata kuliah jadi dia ingin mengindahkan lagi kata-kataku kemarin yg menyinggungnya.Jadi pembicaraan kami pun berlangsung cukup singkat. Tapi dia berpesan agar aku menghubunginya lagi seperti biasa di malamnya...Dengan senang hati aku mengiyakan ^_^. Sorenya kudengar ada suara-suara gaduh di seberang jalan sana.kuhampiri saja... kutitip kiosku ke temanku...Ada apa ini? Pikirku...Dan ternyata mbak2 yg kemarin terlihat lagi di depanku... dijambak oleh seorang pria kasar dan memanggil-manggil nama seorang wanita " Miranda sialan... " dan kurasa itulah nama wanita itu.
BERSAMBUNGMiranda
Selasa, 24 Februari 2015
Apa Aku Dibutuhkan!? bag.2
wah... aku harus bagaimana ini? tas gadis tadi ada di salah satu diantara mereka pastinya... yg jumlahnya jadi 15 orang dengan pencuri yg barusan.
mau melawan mereka semua sama saja dengan aku menghantarkan nyawaku sendiri. Untung saja dewi keberuntungan waktu itu menyertaiku... ada satpol PP dan polantas lewat sekitar situ... kupanggil saja sambil teriak sekencang-kencangnya" Maling Maling... Pak ada Maling ". Mereka yg berjumlah 3 orang ( 2 satpol PP 1 polantas) merespon teriakanku...
Para maling itu lantas pergi meninggalkan tas si gadis. PP dan Polantas mengejar mereka semuanya. Ya! yang jelas aku menghaturkan puji dan syukur yg besar kepada TUHAN atas segala perlindungan dan pertolongan-NYA kepadaku... sungguh keberuntungan yg tak terduga.
Aku bergegas mengambil tas itu, kulihat isinya sepertinya tidak sedikit pun ada kekurangan... aneh, dasar pencuri yg bodoh dan juga aneh.
Akhirnya kujumpai lagi gadis sombong itu dan kukembalikan tasnya... dia meneliti kembali isi tasnya dan memang benar dugaanku... tidak sedikit pun ada kekurangan. Dia lalu berterima kasih sekali kepadaku... sempat juga dia menyodorkan sejumlah uang... tapi jelas saja kutolak.
Lalu dia memperkenalkan dirinya padaku... namanya " Susan ". Dia lalu memasukan no. HP-nya ke HP-ku. aneh... dasar gadis aneh...
berkali-kali kunasehatkan dia tentang kejadian barusan, dia hanya mengiyakan seolah paham... tapi kurasa dia hanya menatapku saja tidak mempedulikan nasehatku... dasar gadis aneh, gadis pertama yg kukenal dalam kehidupan hampaku.
Kegiatan lukis melukis dan transaksi penjualannya pun terus berlanjut... ya hasilnya hampir sama setiap harinya, selalu kusisihkan demi menyongsong masa depan adik-adikku. Yg berbeda... Susan sekarang selalu datang berkunjung dan ternyata dia mengindahkan nasehatku " jangan menor-menor dan membawa barang-barang mewah saat berjalan... dan jangan mengalihkan pandangan saat berjalan, tetap fokus pada keadaan sekitar ".
Apa dia datang untuk menggodaku atau apa karna sudah berhari-hari ini... aku di-sms olehnya dan bahkan social mediaku pun tak henti-hentinya berisi pemberitahuan darinya.
Mungkin ini yg sering dibahas di film-film ya... saat seorang pria berhasil menolong seorang wanita, maka jasanya akan selalu dikenang... bahkan sang wanita akan selalu memberi perhatian khusus terhadap si pria, ya seperti aku sekarang ini. dasar aneh...
Susan menanyaiku sudah makan atau belum, aku jawab saja sudah... padahal belum haha.
Siang itu menjadi obrolan yg panjang sekali dengan Susan... kubilang saja " san... kamu ga kuliah? "
" ga... males "
" ya ampun... kenapa? kan orangtua kamu sanggup nguliahin kamu kenapa kamunya males? "
" ihh, kamu tu kayak orangtuaku aj ya... anak itu ga butuh hanya dapat harta aj dari orangtua... harus dapat perhatian dan kasih sayang juga kan "
dan dari perkataannya barusan... barulah aku paham perasaan seorang Susan... tapi jelas saja sikap seperti ini salah.
" San... gw boleh ngasih pendapat ga? "
" Boleh aj wis... apa? "
" gw rasa sikap lo ini salah... lo harusnya bisa ngerti juga perasaan orangtua lo... mungkin mereka stress dengan pekerjaannya "
" emank lo tau orangtua gw... jangan kepo dech "
" bukan... jujur ya, gw jg dulu sama kayak lo yg sekarang selalu nyalahin orangtua gw... tapi dalam kasus lo... lo lebih beruntung, larna lo orang yg berkecukupan, sedang gw apa orang yg ga mampu... orang yg ga punya "
" tapi untung gw dulu punya seorang guru yg nyadarin sikap gw ini... tapi dia udh ga ada sekarang, hanya nasehatnya aj yg selalu membekas di pikiran gw ini San "
" kalo lo seseorang yg baik... pasti lo bakalan ngerti apa yg gw sampein barusan... kita juga ga boleh egois sebagai seorang anak... harus bisa saling memahami ".
Susan hanya terdiam... seakan tak percaya... apa dia sanggup melakukannya, untuk memahami orangtuanya sendiri.
Dan guru itu masih sama dan akan selalu sama... ya almarhum Pak Satrio... Guru yg selalu menjadi panutanku sampai sebesar ini badan dan pikiranku. Dan perbincangan di siang ini ditutup... Susan pulang dengan pikiran yg seakan tersugesti. Malamnya dia bahkan tidak meng-smsku, social medianya pun tak aktif... senang pikirku, tapi ternyata salah... rasanya sepi sekali kalau dia tidak menghubungiku.
Sangking bosannya aku keluar... hendak mencari angin segar di malam yg sunyi sepi begini di lingkungan kumuh.
Aku keluar... ke jalan raya menuju jembatan, hendak melihat sungai...
Tak sengaja aku melihat sosok wanita yg sexy sekali, waw. Jangan-jangan dia wanita panggilan...
Dari gerak-geriknya seperti dia sedang ragu akan suatu hal...
Dia memandangi sungai lama sekali...
Tunggu dulu! jangan-jangan dia hendak bunuh diri... wah gawat, aku segera saja bergegas menghampirinya...
Dan benar saja, dia mengangkat kakinya yg sebelah hendak memanjat pinggir jembatan...
" mbak ngapain? " aku segera menegurnya.
" kamu siapa? " katanya.
" saya orang asing... bukan warga sekitar sini, tapi mbak tadi mau ngapain? mau bunuh diri ya... " sekenaku.
" iya... emanknya kenapa? kamu siapa larang-larang saya? "
" kalo mbak bunuh diri... berarti mbak udah berani donk ngelawan TUHAN... waw kuat sekali. mbak punya keyakinan yg dianut kan "
" iya... saya putus asa mas... hiks hiks... ga tau harus gimana lagi "
BERSAMBUNG
mau melawan mereka semua sama saja dengan aku menghantarkan nyawaku sendiri. Untung saja dewi keberuntungan waktu itu menyertaiku... ada satpol PP dan polantas lewat sekitar situ... kupanggil saja sambil teriak sekencang-kencangnya" Maling Maling... Pak ada Maling ". Mereka yg berjumlah 3 orang ( 2 satpol PP 1 polantas) merespon teriakanku...
Para maling itu lantas pergi meninggalkan tas si gadis. PP dan Polantas mengejar mereka semuanya. Ya! yang jelas aku menghaturkan puji dan syukur yg besar kepada TUHAN atas segala perlindungan dan pertolongan-NYA kepadaku... sungguh keberuntungan yg tak terduga.
Aku bergegas mengambil tas itu, kulihat isinya sepertinya tidak sedikit pun ada kekurangan... aneh, dasar pencuri yg bodoh dan juga aneh.
Akhirnya kujumpai lagi gadis sombong itu dan kukembalikan tasnya... dia meneliti kembali isi tasnya dan memang benar dugaanku... tidak sedikit pun ada kekurangan. Dia lalu berterima kasih sekali kepadaku... sempat juga dia menyodorkan sejumlah uang... tapi jelas saja kutolak.
Lalu dia memperkenalkan dirinya padaku... namanya " Susan ". Dia lalu memasukan no. HP-nya ke HP-ku. aneh... dasar gadis aneh...
berkali-kali kunasehatkan dia tentang kejadian barusan, dia hanya mengiyakan seolah paham... tapi kurasa dia hanya menatapku saja tidak mempedulikan nasehatku... dasar gadis aneh, gadis pertama yg kukenal dalam kehidupan hampaku.
Kegiatan lukis melukis dan transaksi penjualannya pun terus berlanjut... ya hasilnya hampir sama setiap harinya, selalu kusisihkan demi menyongsong masa depan adik-adikku. Yg berbeda... Susan sekarang selalu datang berkunjung dan ternyata dia mengindahkan nasehatku " jangan menor-menor dan membawa barang-barang mewah saat berjalan... dan jangan mengalihkan pandangan saat berjalan, tetap fokus pada keadaan sekitar ".
Apa dia datang untuk menggodaku atau apa karna sudah berhari-hari ini... aku di-sms olehnya dan bahkan social mediaku pun tak henti-hentinya berisi pemberitahuan darinya.
Mungkin ini yg sering dibahas di film-film ya... saat seorang pria berhasil menolong seorang wanita, maka jasanya akan selalu dikenang... bahkan sang wanita akan selalu memberi perhatian khusus terhadap si pria, ya seperti aku sekarang ini. dasar aneh...
Susan menanyaiku sudah makan atau belum, aku jawab saja sudah... padahal belum haha.
Siang itu menjadi obrolan yg panjang sekali dengan Susan... kubilang saja " san... kamu ga kuliah? "
" ga... males "
" ya ampun... kenapa? kan orangtua kamu sanggup nguliahin kamu kenapa kamunya males? "
" ihh, kamu tu kayak orangtuaku aj ya... anak itu ga butuh hanya dapat harta aj dari orangtua... harus dapat perhatian dan kasih sayang juga kan "
dan dari perkataannya barusan... barulah aku paham perasaan seorang Susan... tapi jelas saja sikap seperti ini salah.
" San... gw boleh ngasih pendapat ga? "
" Boleh aj wis... apa? "
" gw rasa sikap lo ini salah... lo harusnya bisa ngerti juga perasaan orangtua lo... mungkin mereka stress dengan pekerjaannya "
" emank lo tau orangtua gw... jangan kepo dech "
" bukan... jujur ya, gw jg dulu sama kayak lo yg sekarang selalu nyalahin orangtua gw... tapi dalam kasus lo... lo lebih beruntung, larna lo orang yg berkecukupan, sedang gw apa orang yg ga mampu... orang yg ga punya "
" tapi untung gw dulu punya seorang guru yg nyadarin sikap gw ini... tapi dia udh ga ada sekarang, hanya nasehatnya aj yg selalu membekas di pikiran gw ini San "
" kalo lo seseorang yg baik... pasti lo bakalan ngerti apa yg gw sampein barusan... kita juga ga boleh egois sebagai seorang anak... harus bisa saling memahami ".
Susan hanya terdiam... seakan tak percaya... apa dia sanggup melakukannya, untuk memahami orangtuanya sendiri.
Dan guru itu masih sama dan akan selalu sama... ya almarhum Pak Satrio... Guru yg selalu menjadi panutanku sampai sebesar ini badan dan pikiranku. Dan perbincangan di siang ini ditutup... Susan pulang dengan pikiran yg seakan tersugesti. Malamnya dia bahkan tidak meng-smsku, social medianya pun tak aktif... senang pikirku, tapi ternyata salah... rasanya sepi sekali kalau dia tidak menghubungiku.
Sangking bosannya aku keluar... hendak mencari angin segar di malam yg sunyi sepi begini di lingkungan kumuh.
Aku keluar... ke jalan raya menuju jembatan, hendak melihat sungai...
Tak sengaja aku melihat sosok wanita yg sexy sekali, waw. Jangan-jangan dia wanita panggilan...
Dari gerak-geriknya seperti dia sedang ragu akan suatu hal...
Dia memandangi sungai lama sekali...
Tunggu dulu! jangan-jangan dia hendak bunuh diri... wah gawat, aku segera saja bergegas menghampirinya...
Dan benar saja, dia mengangkat kakinya yg sebelah hendak memanjat pinggir jembatan...
" mbak ngapain? " aku segera menegurnya.
" kamu siapa? " katanya.
" saya orang asing... bukan warga sekitar sini, tapi mbak tadi mau ngapain? mau bunuh diri ya... " sekenaku.
" iya... emanknya kenapa? kamu siapa larang-larang saya? "
" kalo mbak bunuh diri... berarti mbak udah berani donk ngelawan TUHAN... waw kuat sekali. mbak punya keyakinan yg dianut kan "
" iya... saya putus asa mas... hiks hiks... ga tau harus gimana lagi "
BERSAMBUNG
![]() |
Pak Satrio |
![]() |
Susan |
Kamis, 12 Februari 2015
Apa Aku Dibutuhkan!? bag.1
·
Beginilah akhirnya… mungkin akan selalu
menjadi kesedihan yg setia menemani diri
ini.
Namaku Luis… orang paling menyedihkan di dunia… mungkin.
Terlahir dari keluarga miskin… di pemukiman kumuh yg seperti bukan kehidupan…
Usiaku saat ini telah menginjak 18 tahun, dan sampai saat ini pun aku terus menyalahkan kedua orang tuaku... ya… setidaknya sampai aku bertemu dengan seseorang…
dia adalah guruku yg selalu memperhatikan aku dan yg lainnya…
satu-satunya guru yg mau mengajar di pemukiman kumuh “ Pak Satrio “.
Dia memberikan pengajaran yg baik kepada kami semua… anak-anak terlantar yg tak mampu bersekolah karna mahalnya biaya di jaman ini.
“ Kalau kalian ingin menjadi manusia… setidaknya kalian harus hargai orangtua terlebih dahulu “ kata-katanya yg akan selalu kuingat.
Namaku Luis… orang paling menyedihkan di dunia… mungkin.
Terlahir dari keluarga miskin… di pemukiman kumuh yg seperti bukan kehidupan…
Usiaku saat ini telah menginjak 18 tahun, dan sampai saat ini pun aku terus menyalahkan kedua orang tuaku... ya… setidaknya sampai aku bertemu dengan seseorang…
dia adalah guruku yg selalu memperhatikan aku dan yg lainnya…
satu-satunya guru yg mau mengajar di pemukiman kumuh “ Pak Satrio “.
Dia memberikan pengajaran yg baik kepada kami semua… anak-anak terlantar yg tak mampu bersekolah karna mahalnya biaya di jaman ini.
“ Kalau kalian ingin menjadi manusia… setidaknya kalian harus hargai orangtua terlebih dahulu “ kata-katanya yg akan selalu kuingat.
·
Pernah di suatu hari aku diajak ngobrol empat
mata bersamanya… Aku ingat betul saat itu…
“ Matamu itu nak… perasaan yg sangat rumit dijelaskan… saya mengerti kehidupan yg diemban generasi muda… memang orang tua yg egois dan juga kasihan… “
“ Apa yg mesti dikasihani? Mereka Lemah… ? “
“ terus… apa kamu sudah merasa kuat? Kalau kamu kuat topang mereka sekarang juga… buat apa mengeluh karna hidup? “
“ tapi saya kan masih anak-anak pak… “
“ mereka juga sama… orangtua juga anak-anak… mereka pernah melewati masa anak-anak… dan mungkin pernah merasakan rasa sakit yg sama… apa kamu pernah berpikir begitu Luis? “
“ tidak… apa saya yg salah guru? Apa saya yg terlalu egois? “
“ karna keadaan… keadaan yg sulit ini membuat manusia menjadi lemah sikap… Luis, termasuk kamu sekarang… menyalahkan keadaan… “
“ tapi saya tidak mau susah guru… saya terlalu banyak melewati hal sedih… hikz hikz… “
“ kalau begitu kemari… bersandarlah di pundak gurumu ini… menangislah yg banyak… tumpahkan semua perasaan… dan guru yakin kelak kamu juga bisa memahami… apa itu kehidupan! “
“ Guru yakin… kelak kamu akan jadi orang besar yg dipandang semua orang… dan mau membagi perasaan yg sama kepada orang susah “
“ hikz… hikz… “
“ Matamu itu nak… perasaan yg sangat rumit dijelaskan… saya mengerti kehidupan yg diemban generasi muda… memang orang tua yg egois dan juga kasihan… “
“ Apa yg mesti dikasihani? Mereka Lemah… ? “
“ terus… apa kamu sudah merasa kuat? Kalau kamu kuat topang mereka sekarang juga… buat apa mengeluh karna hidup? “
“ tapi saya kan masih anak-anak pak… “
“ mereka juga sama… orangtua juga anak-anak… mereka pernah melewati masa anak-anak… dan mungkin pernah merasakan rasa sakit yg sama… apa kamu pernah berpikir begitu Luis? “
“ tidak… apa saya yg salah guru? Apa saya yg terlalu egois? “
“ karna keadaan… keadaan yg sulit ini membuat manusia menjadi lemah sikap… Luis, termasuk kamu sekarang… menyalahkan keadaan… “
“ tapi saya tidak mau susah guru… saya terlalu banyak melewati hal sedih… hikz hikz… “
“ kalau begitu kemari… bersandarlah di pundak gurumu ini… menangislah yg banyak… tumpahkan semua perasaan… dan guru yakin kelak kamu juga bisa memahami… apa itu kehidupan! “
“ Guru yakin… kelak kamu akan jadi orang besar yg dipandang semua orang… dan mau membagi perasaan yg sama kepada orang susah “
“ hikz… hikz… “
·
Nasehat guruku entah kenapa selalu terngiang
dibenakku… hingga usiaku sekarang mencapai 29 tahun, banyak yg telah kujalani…
bagian-bagian dari kehidupan…
yg jelas aku sekarang telah berbesar hati…
Aku tak pernah menyalahkan kedua orang tuaku… walau saat ini aku masih hidup dalam lingkup kemiskinan… setidaknya aku telah menamatkan SMA-ku…
dan guruku itu… walau ia sudah tidak ada di dunia lagi sekarang… setiap nasehatnya tak akan aku lupakan sampai kapan pun juga.
yg jelas aku sekarang telah berbesar hati…
Aku tak pernah menyalahkan kedua orang tuaku… walau saat ini aku masih hidup dalam lingkup kemiskinan… setidaknya aku telah menamatkan SMA-ku…
dan guruku itu… walau ia sudah tidak ada di dunia lagi sekarang… setiap nasehatnya tak akan aku lupakan sampai kapan pun juga.
·
Aku bekerja menjadi pelukis jalanan sekarang.
Hasilnya ya lumayan saja untuk uang dapur ibuku… dan untuk mengobati ayahku yg
sedang sakit sekarang…
Adik-adikku juga… kedua adikku itu terus kuperjuangkan… yg jelas.. mereka harus mendapat pendidikan yg layak dibanding aku kakaknya. Aku berencana menguliahkan mereka… makanya saat ini aku menabung… meski sedikit yg kutabung tiap harinya…
namun aku yakin… aku sanggup mewujudkan impian kecil itu.
Adik-adikku juga… kedua adikku itu terus kuperjuangkan… yg jelas.. mereka harus mendapat pendidikan yg layak dibanding aku kakaknya. Aku berencana menguliahkan mereka… makanya saat ini aku menabung… meski sedikit yg kutabung tiap harinya…
namun aku yakin… aku sanggup mewujudkan impian kecil itu.
·
Wilayah tempatku melukis ramai dikunjungi orang,
ada para karyawan karyawati… para turis asing, juga lokal… orang-orang biasa
dan yg berada pun ada…
namun ya tetap saja, meskipun banyak… daya saing secara sehat tetap digalakan disini… untuk sesama pelukis jalanan…
namun ya tetap saja, meskipun banyak… daya saing secara sehat tetap digalakan disini… untuk sesama pelukis jalanan…
·
Suatu hari aku melihat gerak-gerik aneh dari
seorang pria di pertokoan… yg telah kuduga sebelumnya berprofesi pencuri…
Dan ia terlihat sedang menunggu mangsanya, dan kulihat gadis sombong lewat dengan sejuta aksinya yg mengundang mata-mata bengis untuk segera menghampirinya…
Dan ia terlihat sedang menunggu mangsanya, dan kulihat gadis sombong lewat dengan sejuta aksinya yg mengundang mata-mata bengis untuk segera menghampirinya…
Dan betul saja…
Tasnya diambil paksa… gadis itu hanya mampu berteriak minta tolong, tak ada yg bergerak…
Aku pun akhirnya turun tangan, kukejar pencuri itu…
Dan saat kukejar… ternyata komplotannya yg berjumlah 14 orang menunggu disana…
“ Mati Aku “ pikirku.
Tasnya diambil paksa… gadis itu hanya mampu berteriak minta tolong, tak ada yg bergerak…
Aku pun akhirnya turun tangan, kukejar pencuri itu…
Dan saat kukejar… ternyata komplotannya yg berjumlah 14 orang menunggu disana…
“ Mati Aku “ pikirku.
BERSAMBUNG
![]() |
Luis |
Selasa, 06 Januari 2015
Kamulah Yang Ku Cari bag.4 " SIMBOL CINTA " END
Tak bisa kuelakkan lagi tamparannya yg lumayan keras itu...
ya Ria marah padaku entah mengapa, namun sepertinya aku mengetahui alasannya...
Kubiarkan saja dia dengan luapan emosinya itu... katanya
" Gw bukan cewek murahan tau yg bisa lo perlakukan seenaknya
"
Aku hanya bisa terdiam... karna kusadari memang akulah yang
salah. Setelah mengatakan itu Ria keluar kelasku... teman-teman sekelasku jadi
bengong semua... termasuk Ryan dia jadi kecewa terhadapku sekarang karna
kejadian barusan.
" Jadi lo ngejual Ria sama Gw nda... parah lo ini
"
Nich makan nich... dia menghantamku dengan
pukulan-pukulannya sekeras mungkin. Aku kembali hanya bisa terdiam...
teman-temanku yang lain sempat ada yg melerai Ryan yg menghajarku tapi tetap
saja sia-sia. Tubuhku wajahku telah dipenuhi dengan hujanan pukulan dari
Ryan...
Akhirnya aku masuk UKS lagi...
Aku pun pingsan sejenak... gawat pikirku.. prestasiku di
sekolah bisa rusak karna hal ini... orangtuaku bisa kecewa karnaku yg selalu
terlibat perkelahian akhir-akhir ini..
Tanpa kusadari sosok yg selalu dekat denganku sekarang
muncul lagi...
Ya! dan dia adalah Ria Agustia lagi... tak tau darimana dia
mendapat kabar, sekarang dia merawatku kembali di UKS.
Aku tersentuh juga sedikit kesal...
" ngapain lagi Ria? bukannya ini yg lo inginin dari
gw... memperparah kehidupan gw yg udah parah ini... udah puas belum!? "
" gw... ukh hiks hiks bukan ini yg gw pengen nda... gw
itu suka sama lo nda... lo itu cowok baik pertama yg selalu baik sama gw...
jadi gw mulai merhatiin lo sekarang... cuman lo selalu menghindar.. gw nya jadi
bingung "
what? bukan lo yg bingung Ria... melainkan gw.. bisik gw
dalam hati.
Kembali kuterdiam... Ria seakan menunggu sebuah jawaban yang
sebenarnya kesannya terlalu terburu-buru menurutku.
" Ria... lo tau ga... ada kata-kata begini ' saat
seorang wanita mengikuti seorang pria... pria itu akan bertindak seolah-olah
sang wanita adalah sebuah gangguan... namun sang pria juga merasakan rasa
senangnya secara bersamaan ' paham ga? "
" maksudnya? "
" Gw sebenarnya suka sama lo juga... cuman yg namanya
pria itu memiliki tanggung jawab di pundaknya... jadi kalo lo terus ngikutin gw
gini... tanpa lo mikirin masa depan lo dan gw juga yg lari dari pikiran tentang
masa depan gw sendiri... hubungan kita ini nantinya ga akan berhasil "
" Gw berharap dengan jawaban gw ini lo bisa paham...
sedikit mengerti beban gw yg sekarang... kalo lo emank beneran suka sama gw...
biarin gw ngejalanin hidup gw yg sekarang ini... kalo gw berhasil gw akan
jemput lo... itu juga kalo lo masih mau nungguin gw. "
YANG NAMANYA LAKI-LAKI PASTI MENEPATI JANJINYA SELAMA ITU
MASIH MAMPU UNTUK DILAKUKAN...
jadi... untuk sementara dan mungkin akan menjadi seterusnya
berhentilah ngejer gw Ria Agustia...
ini demi kebaikan kita juga.
Setelah mendengar kata-kataku entah apa yg ada di pikirannya
sekarang... dia tidak keluar seperti kemarin... dia masih merawatku sekarang.
Tebakanku.. mungkin dia puas dengan jawabanku tadi...
Dan merasa memiliki harapan yang besar terhadapku karna
telah mengetahui rasa sukaku padanya. Ya! Dasar memang wanita... penuh misteri
namun disisi lainnya penuh dengan kasih sayang dan cinta kasih.
Aku pun mulai tertidur kembali seperti keadaan pingsan
barusan... mungkin aku memang butuh istirahat.
Dan karna kondisiku yg sekarang... aku ijin dari tempat
kerjaku.
Dan saat aku terbangun...
semua teman-teman sekelasku dan beberapa murid lain
berkumpul di ruangan UKS ini...
dan ada Ryan juga...
" SURPRISE.... " kata mereka...
suasananya jadi hiruk pikuk... ada apa sebenarnya...
" SELAMAT ULANG TAHUN Venda Jerry " sahut mereka
semua bersamaan...
ada Ria juga dan beberapa guru yg dekat denganku...
ahh sial aku memang tidak mengingat hari ini hari
kelahiranku... tgl 7 januari...
tapi mengapa Ryan tadi memukulku dengan sungguhan...
Dan baru kutau alasannya setelah beberapa teman menyampaikan
semua rencananya kepadaku...
sebenarnya Ria sudah tau bahwa Ryan memang akan ada di
Basville kemarin... mereka berdua bersekongkol untuk mengetahui jawabanku
terhadap Ria pada hari ini...
uhh sial... tubuhku sakit tapi hatiku kog malah senang ya.
Dan Ryan dengan suara kencang mengumumkan...
" Teman-teman sekalian, bu guru pak guru yg kami
cintai... ada berita penting nich... Venda sama Ria jadian lho.... kasih
selamat donk yeeeeeeee horeeeeeee "
" HOREEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE SELAMAT
YAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA "
Ria mendekatiku lalu memelukku erat... duh sakit... tapi
senang...
dan beginilah yg orang sering sebut...
" SIMBOL CINTA " yg tidak lain adalah "
KEBERSAMAAN " yg tak bisa diukur nilainya dengan materi apa pun...
Terima Kasih buat semuanya...
Terima Kasih juga buat pengarang cerita ini Oktavianus
Bernalius...
~ THE END ~ - TAMAT -
Langganan:
Postingan (Atom)