Rabu, 26 Oktober 2016

Sekuntum Mawar untukmu Ayu

Dari balik jendela di pagi itu...
o ya perkenalkan... namaku Durian, orang memangilku Ryan.
ya... di pagi itu aku melihat seseorang disana... sedang duduk di bangku taman depan rumahku... karna memang ada taman khusus di lingkungan rumahku untuk hal seperti itu, duduk duduk.
Tapi sepertinya itu bukan seseorang yg sedang duduk disana... lama aku berpikir...
barulah aku mengingatnya...
Dia adalah Ayu temanku waktu kecil... rumahnya di sekitar sini juga.
“ sedang apa ya dia disitu? menunggu siapa? “

Tak terasa aku menghabiskan lamunanku di pagi itu lama juga memandangi orang itu (Ayu)...
tiba-tiba jam sudah meronta menunjukkan waktunya buatku bergegas menyiapkan segalanya menuju bangku kuliah...
“ gawat... sepertinya aku bakalan telat! “ panik aku.
Aku bergegas ke bawah... mengambil sarapan di meja makan yg telah disiapkan Ibuku tercinta.
“ mahh... Ryan berangkat kuliah dulu ya “
“ iya... hati2 ya sayang ! “
Kasihan ibuku... harus membanting tulang untukku karna ayah sudah tidak ada lagi di dunia ini.
Tapi setelah lulus kuliah, aku berjanji pada diriku sendiri akan membanggakan dirinya.

Aku berlari mengejar ketertinggalan... kulewati taman itu, namun Ayu sudah tidak ada
disitu...
Kuhampiri tukang ojek...
“ bang... UI ya!? agak buru... mau telat nch “
“ OK... siap! Rp 15000,-  ya... “
“ beres lah... ayo buruan “ jawabku.
Ojek pun berangkat menuju UI. Terima Kasih untuk tukang ojek... akhirnya aku tidak telat. Mata kuliah pun dimulai... di jurusanku jurusan ekonomi... yg artinya setelah LULUS nanti aku akan mendapat gelar SE... Sarjana Ekonomi.
Rencananya aku akan melamar ke berbagai perusahaan swasta di JAKARTA setelah memperoleh gelar itu... demi Ibuku.

2 jam berlalu, mata kuliah pertama selesai...
Aku bergegas keluar... lelah juga otak, guna menyegarkannya kembali aku ke kantin.
Lama aku menyeruput es teh... kembali aku melihat sosok itu di bangku taman lainnya disini... “ Ayu? “
“ apa dia kuliah disini juga ya? “
Kuberanikan diri saja kuhampiri dia...
“ Ayu kan!? “
“ siapa? “ sahutnya.
“ saya Ryan... teman kecil kamu dulu... lupa ya? “
“ Ryan? ohhh si Durian ya!? inget kog... yg dulu cengeng kan “
wahhh gawat ternyata Ayu ingat bagian yg itu.
“ YaPp... bener ! hehehe jadi malu... lagi ngapain sch? “
“ lagi nunggu kawan nch... “
“ boleh ikut nunggu “ sambungku.
“ boleh aja... asal jangan nunggu yg lain “
maksudnya apa ya? di dalam hatiku aku berkata.

“ btw jurusan apa nch? kul disini jg kan!? “
“ iya... hukum “
hebatttt pikirku.
Akhirnya yg ditunggunya datang juga... seorang pria, tampan lagi.
Tapi setelah dia berdiri di hadapan Ayu... kata-katanya itu yg sungguh keterlaluan terucap... katanya
“ yu... kita PUTUS ! “
baru aku paham sekarang... tentang Ayu yg menunggu di bangku taman.
Ayu hanya menangis disitu... setelah itu pria itu pergi berlalu.
Dia bukan mahasiswa disini.
Aku bingung harus melakukan apa untuk Ayu.
Kulihat ada penjual bunga mawar kuntuman keliling masuk kampusku...
Aku berhentikan pedagang itu... dan kubeli satu mawar merah yg wangi.
Kuhampiri Ayu yg menangis disitu... di bangku itu... di taman itu...
“ ini yu... jangan nangis lagi donk! entar cantiknya pudar lho “
Dia menerimanya... dan seketika merangkul tangan kananku... dan kepalanya rebahan di bahu kananku.

SELESAI

AYU

Tidak ada komentar:

Posting Komentar