Minggu, 22 Oktober 2017

15 Tahun... dan ku rasa sia-sia ?





0------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------0


  • Halo semua... namaku Raka, Raka Dirga Aditya...
    Sebelum menceritakan kisah ini, saya ingin bertanya pada kalian...
    “ Pernahkah kalian merasa selalu menjadi nomor dua dalam hidup ini? “
    “ Apakah itu menyakitkan, dengan selalu menjadi seseorang yg tak dianggap? “
    Dulu... aku memiliki seseorang yg ku sukai sewaktu masih duduk di bangku SMA... ya... masa-masa yg indah ya? tapi tidak bagiku... baiklah... mari kita mulai ceritanya...
  • Nama gadis itu Rena... Rena Cynthia Prakoso... anak konglomerat di Kota Yogya ini... Dari mana ya bagusnya ku mulai ceritanya... mungkin dari sana... ya... sebelumnya aku tidak pernah berpikir keras terhadap wanita... Kenapa? karna aku sadar dengan tampangku yg tidak indah... tidak tampan... tidak mapan... ya... setidaknya aku menyadari itu semua... Sebenarnya sikap inilah yg akhirnya membunuhku... maksudnya... membunuh pribadiku... mental seorang pecundang yg akhirnya terbentuk menjadi semakin nyata... Hari itu... tepat di bawah langit yg cerah... Upacara Bendera diadakan... di Hari Senin Pagi... yg ternyata cukup menyengat panasnya... Di saat itu terjadilah kejadian itu...
    “ Ren, lo kenapa? “ Rena terhuyung-huyung... temannya yg berada di belakangnya seperti menyadari kondisi Rena yg tidak biasa... Aku tepat berada di samping Rena saat itu...
    Dan terjadilah... Rena melemah dan jatuh...
    Namun aku dengan cekatan menangkapnya... Dan langsung membawanya dengan menggendongnya ke UKS...
    Aku lalu berkata kepada petugas UKS untuk merahasiakan jati diriku yg telah menolongnya... ya... Karna aku malu...
  • Tapi aku melupakan satu bagian penting... semua peserta upacara mengetahui aku yg membawa Rena ke UKS... Sehingga...
    “ Ka, Lo yg gendong gw kemarin ke UKS ya? “
    “ maaf... mungkin lo salah org... “ Aku menghindar...
    “ halah udh ngaku aja... lo kan, thx ya... “ kata Rena dan lalu berlalu pergi.
    Aku lalu berkata dalam hati... ya memang aku... tapi itu hanya sebatas rasa kasian... dan peduli saja...
    Tak kupikir akan jadi seperti...
    “ Raka, selamat ya... skrg kmu adalah ketua kelas “ kata Pak Guru.
    “ tuh lihat tuh... masa org begitu jadi ketua kelas sch “ murid yg lainnya sepertinya tidak menyenangiku...
    Lalu Rena “ dia orang miskin ya, ta... kasian lho “ katanya kepada Rita temannya...
    “ iya Ren, spp yg bulan kmrn aja ternyata udh nunggak sampe 3 bln per skrg, parah ya “
    Aku yg mendengar itu... hanya berdiri terpaku di depan kelas selama 1 jam...
  • Pada akhirnya aku melakukan kewajibanku juga, menjadi ketua kelas... Waktu pulang sekolah pun tiba, Rena sudah ditunggu supirnya di luar gerbang... Aku dengan tampang lusuhku menuntun sepedaku keluar gerbang... dia melihatku... Rena melihatku... mungkin dengan perasaan kasiannya terhadap statusku... tidak apa-apa... Aku lalu mengayuh sepedaku ke arah yg sama menuju rumahku... Tetapi tak kuduga ada kejadian itu... Rena beserta mobilnya dihentikan kawanan perampok... ada sekitar 4 orang... Supir Rena ku lihat sudah tergeletak disitu... Aku lalu mengambil ketapelku dan ku bidik ke arah 3 kawanan...
    “ oyy siapa lo keluar... “ kata yg seorang lagi, 3 yg lainnya sudah tak sadarkan diri... Lalu aku melapor ke pos polisi dekat sekolah... untungnya masih sempat... 4 perampok itu akhirnya ditangkap... Pak Polisi mengatakan kepada Rena... ada seorang pemuda yg untungnya segera melaporkan kejadian tersebut... Rena pun selamat... Rena lalu menyadarkan supirnya yg pingsan... Aku lalu lewat sambil mengayuh sepedaku dengan membuang muka ke arah Rena...

  • Esok paginya... peristiwa kemarin menjadi tanda tanya bagi Rena... tentang pemuda yg katanya melapor ke Polisi... lalu setelah itu tiba-tiba aku lewat dengan sepedaku... Dia sempat menduga bahwa itu aku...
    “ Lo kmrn ngapain kog pulangnya agak telat, Ka? “
    “ hah? gw emank biasa pulang jam segitu kali... kenapa? “
    “ nggak, kemarin pak polisi... terus gw... ya udh lah... “
    “ oh... ya, gw mau ada rapat... maaf ya ga bisa nemenin... “ kataku.
    “ siapa juga yg mau ditemenin... ya udh sana... “ Aku pergi... Kabar acara ulang tahun Rena tersebar dengan cepat di kelas... Keluarga Rena mengadakan pesta di rumahnya... semua murid sekelas di undang... tapi...
    “ Raka mah ga usah diajak... ntar malah jadi aneh... “
    “ iya ya... dia kan orangnya aneh gitu... malah jadi ketua kelas... “
    “ pak guru tuh salah milih... mungkin gara-gara dia nyontek kali ya makanya nilainya bagus-bagus... jadi bikin pak guru seneng “
    Rena kembali memasang wajah yg sama ke arahku yg sedang dibicarakan teman-temannya yg lain... ya... wajah iba nya itu lagi... kepadaku. Aku lalu keluar kelas... dan aku menangis di toilet... Aku berkata sendiri dalam hati... bahwa sebenarnya aku menyukai Rena sekarang... tapi... aku tidak bisa...
  • Acara ulang tahun pun terselenggara dengan sangat meriah... ulang tahun Rena yg ke-18. Aku tidak datang ke acara itu. Tapi esoknya teman terdekatku Alfan menceritakan ini kepadaku...
    “ Ka, kemarin aneh lho... “
    “ Kenapa fan? “ “ itu... si Rena bilang di acara ulang tahunnya... katanya... dia ga suka suasana kelas yg nyudutin ketua kelas gthu... lo... terus dia sedih lo ga dateng... “
    “ terus dia nambahin... Raka juga... lo maksudnya... murid di kelas kita... gw berharap situasi kelas di umur gw yg bertambah ini bisa jadi makin solid, supaya kita bisa lulus dengan gembira semuanya “
    “ aneh kan... tapi gw seneng bro... selain gw ternyata ada lagi yg perhatian sama lo “ kata Alfan.
    “ ya... “ kataku.
    Suasana kelas pun akhirnya menjadi canggung malah... setelah peristiwa kemarin di acara ulang tahun Rena yg diceritakan Alfan kepadaku. Aku lebih suka ke perpustakaan sekarang daripada di kelas karna itu... Lalu...
    “ Ren, gw suka sama lo “ pria bernama Santoso menyatakan perasaan sukanya pada Rena di luar jendela di samping Perpustakaan... jendela tepat aku membaca di dalamnya...
    “ tapi so... gw ga ada perasaan apa-apa sama lo “ lalu Rena pergi... tapi seakan tau dia melirik jendela... dia melihatku lagi dengan ekspresi yg sama... seperti selalu mengasihani aku... Dan setelah Santoso yg ditolak cintanya oleh Rena... kudengar Rena memiliki banyak pacar... yg terus berganti-ganti... banyak sekali... Aku bahkan tidak mempedulikan itu semua...
  • Tiba waktu kelulusan bagi kami semua... setelah melalui banyak kesulitan waktu UN... Aku lulus dengan hasil yg memuaskan... Rena... walaupun nilainya tidak besar... dia lulus juga... Kami mendaftar di fakultas yg sama... UGM... tapi Rena ditolak karna nilainya... Kebetulan salah satu dosen UGM adalah Pamanku... Aku meminta bantuannya... dan Rena pun akhirnya diterima... Rena pun keheranan karna hasil yg tidak ia duga-duga padahal dia sudah ditolak... Aku lalu mengucapkan terima kasih kepada Pamanku dan memintanya untuk merahasiakan ini semua... Karna biaya kuliah yg mahal... dan aku yg tidak mendapatkan beasiswa... aku pun berhenti kuliah... Sedih juga rasanya... tapi perasaan itu hanya sebentar... aku lalu bekerja menjadi seniman jalanan... Tak terasa sudah berjalan hampir 12 tahun lamanya... Tak kudengar kabar tentang Rena... ternyata dia sudah menjadi artis terkenal... dan sudah menikah... Lalu Santoso datang kepadaku untuk melukis... melukis dia dan anaknya...
    “ Gimana usaha lo Ka? “
    “ lancar kog so... lo? “
    “ gw mah udh merried... terus kerja di Bank “
    “ Lo masih inget Rena? gw pernah nembak dia dulu “
    “ iya... Rena ya... dulu lo berani gitu ya so, hebat... top “
    “ hebat apanya... lo lah yg hebat? “
    Lho... kenapa Santoso berkata seperti itu...
    “ Rena itu sukanya sama lo... tapi dia bingung, soalnya dia kan cewek... dia sengaja waktu itu gonta ganti cowok supaya lo cemburu... tapi ternyata lo ga respek juga... “
    “ terus sekarang juga... dia udh jadi artis... udh nikah begitu... itu cuma nikah palsu bro... dia masih nungguin lo... nch whats up nya ada di gw... “
    “ lo baca aj dah... tapi lukisan gw harus bagus ya jadinya “
    so: GIMANA REN JADI ARTIS MANTAP LAH YA

    ren: GW MAU JUJUR SAMA LO, GW NIKAH JUGA INI CUMA STATUS PALSU AJA BIAR PAMOR GW NAIK, SO LO TAU GA? GW MASIH SUKA SAMA RAKA, DIMANA YA DIA? DIA ITU SELALU JADI ORANG NOMOR DUA GW BUAT DULU, PADAHAL DIA CUMA SATU-SATUNYA DI HATI GW... KALO LO TAU DIMANA RAKA SO, KABARIN GW YA! GW MAU KETEMU SAMA DIA

    so: BUSET, ARTIS PANJANG AMAT KETIKANNYA, AWAS KETAHUAN MEDIA REN. LO TANYA AJA HARUSNYA SAMA ALFAN, DIA KAN KAWAN DEKATNYA DULU

    ren: BIARIN SOAL MEDIA. GW TUH BARU TAU TERNYATA SELAMA INI DUGAAN GW BENER, YG NOLONGIN GW GENDONG GW KE UKS DULU ITU RAKA, YG LAPOR KE POLISI SOAL PERAMPOKAN MOBIL GW RAKA JUGA, TERUS GW DITERIMA DI UGM... ITU JUGA RAKA, APA GW GA NYAKITIN HATI DIA SEKARANG... DI MEDIA BERITANYA GW UDH NIKAH LAGI, SO.

    so: LO KAN ORANG KAYA REN, ARTIS LAGI, MASA MASIH NANYAIN RAKA SCH. KAN BANYAK COWOK LAIN.

    ren: NGGAK, GW UDH PUTUSIN MAU JADI ISTRINYA RAKA. SEMUA DUNIA GEMERLAP INI BUAT GW SAKIT SO, TAPI GA SESAKIT HATINYA RAKA YG UDH GW MAININ SELAMA 15 TAHUN.

    so: LO MASA GA MIKIR SCH, KALI AJA DIA UDH NIKAH JUGA, SI RAKA RAKA LO ITU. ren: ITU...
  • “ Lo udh nikah Ka? “ kata Santoso kepadaku sambil aku mengembalikan HP-nya...
    “ udah lah, so hahaha “ Aku berbohong.
    “ Awas kalo lo bohong, pokoknya gw ga mau tau lo harus ketemuan sama cinta pertama gw itu... Ka... n’ lukisan gw jg harus keren jadinya bro... “
    “ masalah lukisan lo... tenang aja... tapi masalah ketemuan itu... bisa ga... “
    “ alah udah... lo ga usah banyak ngemeng... lo mau menghindar lagi... udh 15 tahun bro... cemen amat sch lo... gw aj sampe udh nikah gini nch... gara-gara lo... harusnya gw yg jadi sama Rena “
    Tiba-Tiba...
    “ Ka... “ terdengar suara wanita dari belakangku.
    “ Sorry bro gw boongin lo, lukisannya besok aja gw ambil ya “ Santoso lalu pergi...
    “ Rena? kog? “
    “ iya... Santoso bilang kemarin... udh berhasil nemuin lo... dia ngasih tau gw lewat sms... dia nepatin janjinya ke gw yg di pesan whats up itu “
    “ tapi gw kan... “ Rena langsung mencium bibirku...
    “ ga ada kata-kata lagi, ga ada nomor dua-dua’an lagi, ga ada pake menghindar lagi “ kata Rena.
    “ udah 15 tahun Ka... masa lo mau biarin gw nyakitin lo lagi... “
    “ gw yg ga akan dan ga mau biarin itu lagi... gw punya lo sekarang “ Rena menambahkan.
    “ tapi Rena... gw tetep ga bisa “
    “ kenapa? “ Rena menangis sambil memelukku.
    “ gw ini hanya seorang pecundang “ aku pun ikut menangis...
    “ tapi apa salah lo sebenarnya Ka... apa juga salah gw ke lo... apa karna temen-temen kita dulu di kelas yg selalu nyudutin lo terus... “
    “ bukan... gw ga pernah nyalahin itu semua... gw yg emank sadar diri tentang siapa gw... cuman itu... “ aku tidak kuat menahan haruku sendiri...
    “ gw ga peduli lagi... mau lo pecundang atau apa pun itu... gw ga mau lepasin lo lagi... lo jg harus sama... jangan pernah lepasin gw lagi Ka “
    “ hikz hikz “ Aku hanya bisa menangis di tengah kebingungan dan kelemahanku sendiri.

    Dan hal yg tidak pernah kuduga itu malah terjadi... si Orang nomor dua... menikah dengan gadis yg dia sukai... dan gadis itu pun ternyata menyukainya juga, bahkan sudah dari waktu yg lama sekali, bagaimana bisa? Hidup... Teruslah Hidup... Demi sesuatu yg benar-benar berharga bagimu... Mungkin itulah alasan kenapa gw akhirnya mendapatkan Rena sekarang... Hidup yg telah disuratkan TUHAN untuk orang yg selalu mempertahankan kebaikan hati dalam dirinya...


    SEKIAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar