Minggu, 24 November 2013

BERNALIUS as OBEY KAIGA DOC. 2013


DOKUMENTASI 2013 :
Saat ini tahun 2013 bulan November, umur saya 21 tahun... dan belum menjadi apa-apa.
Tetapi saya memiliki rencana...

Gambar Saya Yang Kedua [ The Second Picture of Bernalius] : FRIEND & ME

HENDRIK RIDER
YAKOB PERFORMANCE

SMILE RIKI


MILANISTY_RIKI
 EKO
RUDINI

ROLAND


OKTAVIANUS BERNALIUS


KEPOMPONG


The Girl and The Bad Guy 3:) part. 8

  • Cerita Ibuku menyentuh sekali di hatiku.. tak kusangka Paman yg kukira kejam sekali itu ternyata dulunya seperti itu. Dasar almarhum kakek itu memang kurang ajar sekali.. aku malu memiliki Kakek seperti dia. Tapi ya nasi sudah jadi bubur, begitu pun keadaan hatiku ini karna cintaku pada Denis sepertinya sudah saatnya kusirnakan. Kuakui memang aku yg salah, tetapi sikap Denis barusan benar-benar menusuk hatiku dalam sekali.. ughh. Siapa sebenarnya gadis itu? cantik juga memang... tapi aku tidak suka siluetnya.
  • Ya.. hari-hari berlalu seperti biasa. Di Kuliahanku sedang booming membicarakan anak baru pindahan dari Fakultas di Jerman yg secerdas Denis katanya jurusan IPA namanya ' Galz Endru '. Aku sedikit penasaran juga dengan orang ini, kuhampiri saja lokasi tempat dia biasa mejeng.. dan memang benar... bahkan kebiasaan atau tempat mejengnya pun sama dengan Denis yaitu di " Perpustakaan ", hanya saja bedanya Denis menghabiskan waktunya di Perpustakaan dengan membaca Novel Dongeng dengan tenang, sedang Galz membaca Novel Horor sambil menyetel music dan memakai Ear-Phone. Gayanya gupek sekali... sepertinya orangnya tidak bisa diam, kuperhatikan terus dia dari balik Rak. Tiba-tiba Elsa menegorku " Hei lla ngapain ngintip-ngintip gthu? ". Deg deg kaget aku, jantungku mau copot rasanya. " Ngga kog! orang lagi nyari buku-buku penting geh " " Buku penting apa? ini kan bagian Novel!!! kita kan nyarinya buku-buku Ekonomi " " lagi tertarik aja sama Novel, yeeeeee " " hahaha :D ga percaya gw, coba gw liyat Novel apa yg mau lo cari! " Elsa berdiri di tempatku dan..." nahh ketahuan kan... itu ada Galz tuh disitu.. mahasiswa pindahan dari Jerman.. hayoooo ngintipin Galz ya?? Jangan-jangan naksir yaaaa sama Galz " " Oiya dia itu katanya mirip Denis lho.. mungkin bisa jadi Denis kedua tuch... ngomong-ngomong kemana ya anak itu? " " Ga tau " jawabku.
  • DI LAIN TEMPAT : Di Sebuah Dusun" Bos, ini rumahnya orang yg mau kita tagih " kata Hans" hahahahaha 3:) sikatttt, ga mau bayar ambil benda-benda berharganya "" OK! Siap Bos " sambut ketiganya (Hans, Eman dan Lego)Beberapa saat kemudian mereka bertiga keluar dari rumah itu dan membawa banyak sekali benda-benda berharga. Tetapi si Pemilik Rumah keluar dan menemui VigoR." Tuan, kasih kami waktu lagi Tuan... 1 minggu lagi aj, bakal saya lunasin semua hutang saya plus bunganya "" hahahahaha 3:) ini aj udh cukup kog bang, hutang-hutang lo semuanya gw anggep lunas "" Jangan Tuan, Jangan bawa harta benda saya semuanya... hikz hikz " " hadehhh, ga nyambung nich bapak tua... udah gw panggil ' abang ' padahal "" Tuan... tolong tuan " DESH DESH DESH DESH DESH DESH... VigoR menghajar Bapak itu bertubi-tubi, lalu meninggalkan uang Rp 500.000,- di mukanya." Dasar tua bangka ngeyel, berobat sana... dasar pesakit... hahahahaha 3:) " Serentak saja Hans, Eman dan Lego bergetar ketakutan melihat tingkah bengis bosnya tadi. Dalam perjalanan hendak pulang menaiki ferrari hitam milik VigoR pribadi, VigoR melihat sesuatu yg janggal menurutnya." Berhenti sebentar! "VigoR mulai menghampiri seorang anak kecil yg menjajakan dagangan gambar di pinggir jalan." Hae bocah, siapa yg menggambar ini semua? "" saya sendiri Pak! saya hendak menjualnya tapi tak satu pun mau membeli "" Akan kubeli semuanya! hahahahaha 3:) "setelah membeli semua gambar itu dan hendak kembali ke mobilnya, tiba-tiba Preman wilayah itu lewat dan mendapati anak itu ilegal menurut mereka karna berdagang di wilayah mereka tanpa izin. Mereka mencegat anak itu dan hendak meminta jatah Preman.VigoR melihat mereka dari kejauhan. Preman itu semakin menjadi saja.. karna anak itu tidak mau memberi uang jatah Preman pada mereka. Bahkan peralatan gambar, kertas-kertas di rusakkan mereka.. mereka mengambil dengan paksa semua uang anak itu. VigoR masih diam saja. Tetapi insiden itu mulai menggerakkan insting liarnya lagi, sesaat setelah salah satu kertas yg masih dalam proses setengah gambar diinjak-injak Preman-Preman itu. Langsung saja VigoR berlari menuju ke arah mereka dan mengambil palang besi di sekitar situ. BANGGGGGGGG pecah sudah kepala mereka berdua. Preman-Preman itu pun membalas karna tidak mengetahui siapa lawannya karna pandangan mereka samar-samar tertutupi darah yg mengucur. " Sialan, hajar bray "BAG BUG BAG BUG BAG BUG BAG BUG, karna merasa kalah... Preman itu lantas mengeluarkan Pisau lipat dan menyerang VigoR membabi buta. Tetapi tak satu serangan pun mengenai VigoR, VigoR yg geram lantas menembak mati salah seorang Preman yg menginjak karya anak tadi " DORRRRRRR DORRRRRR ". Preman yg lain mulai beres penglihatannya dan mendapati ternyata lawannya adalah..." Waaaaaaaaaaaaaaaaaaaa, Bang VigoRrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr.. Ampun Bangggggggg Ampunnnnnnnnnnnnn " " Ngacau daerah sini lagi, gw liyat lo ngeganggu anak ini lagi nasib lo sama kayak temen lo ini... hahahahaha 3:) " VigoR pulang dengan santai. Anak itu sedikit ketakutan namun berterima kasih juga.Preman itu lantas mengembalikan semua uang anak itu dan meminta maaf padanya dan pulang dengan membawa mayat yg masih segarrrr. hahahahaha 3:)
  • Kembali ke Fakultas... Galz mulai menyadari keberadaan Ella dan Elsa. " Ngapain ngintip disitu? Sini gabung... "Ternyata Galz lebih ramah dibanding Denis. Lalu aku dan Elsa mendekati dia.. kulihat Galz melirikku." Kamu ini Ella kan? CinderElla... nama yg cantik benar-benar secantik orangnya " Ohhh aku tersanjung sekali dalam hati, dia memang berbeda sekali dari Denis. " Malam ini ada acara ga? " " Kenapa? Pertanyaan basi itu mah... ga ada acara kog " " Basi ya!!! Iya juga sich kayak 'lagi ngapain?' 'udah makan belum?' 'lagi sama siapa?' hahahahaha kamu ngerti juga ya ternyata Ella... kamu asyikkk " " hehehehehe ;) " " Aku mau ngajak kamu nonton... acara yg emank udah basi jg sebenernya ke BIOSKOP.. 'THOR the DARK LORD' " " by the way ngobrolnya cuma berdua aja nich, gw nya ga diangggep gitu " sambung Elsa." Ohh iya, Ladies yg chubby ini pasti Elsa anak Ekonomi yg terkenal hobi bikin PUISI.. ya kan? " " Kog tau! suka PUISI jg ya.. kerennnnn " balas Elsa kegirangan." Ga! itu hal yg udah basi... ketinggalan jaman, sebenarnya yg gw suka saat ini adalah...'Ella', CinderElla!!! "
    >>>> to be continued.
    Galz Endru

    Elsa Radica


    Angelica Gretha
    Lisa Amoy

Jumat, 15 November 2013

The Girl and The Bad Guy 3:) part. 7

  • Sudah lama sekali aku tidak bertemu Denis, kira-kira bagaimana ya keadaannya sekarang? Apakah dia marah karna aku tidak mengunjunginya di penjara? Aku memiliki alasan tersendiri untuk itu... dikarnakan aku memiliki pengalaman buruk dulu di penjara, saat itu aku berumur 8 tahun hendak mengunjungi Pamanku.. kakak Ibu bernama ' VirgO '. Dia sangat jahat sekali... dalam penuturan Ayahku yg menemaniku mengunjunginya.
    Aku berkunjung ke tempat Paman ditahan dikarnakan Ayah dan Ibu hendak mengunjungi Kakaknya itu setelah sekian lama tidak dijenguk. Dan kali itulah aku pertama kali melihat wujudnya... wajahnya itu menyeramkan dan ada bekas luka jahitan di dahi sebelah kirinya... dekat matanya lebih tepatnya. Dia pun memiliki tato aneh yg bertuliskan " ENJOY END ", saat itu aku belum paham bahasa inggris, tapi sekarang aku tahu apa artinya itu.. " KESENANGAN BERAKHIR " begitulah. Aku menyapanya... sambil ketakutan..
    " Hai Paman!!! "
    " hmmm, hahahahaha 3:) hae juga sayang! hahahahaha 3:) hahahahaha 3:) mau apa kalian kemari Sisterku yg tercinta hahhhhh? "
    " Berisik sekali kau Brother, kami hanya datang berkunjung, bagaimana kabarmu? " sambut ayahku.
    " Iya kak, bagaimana kabar kakak? Kakak sudah bertobatkah? Ibu cemas mengkhawatirkan keadaan Kakak! " sambung Ibu lagi.
    " Paman! " kataku.
    " hahahahaha 3:) hahahahaha 3:) hahahahaha 3:) lebih baik kalian pergi mati saja sekeluarga sana!!! Tak perlu mengkhawatirkan hal-hal yg tidak berguna. Hikz Hikz "
    Paman sedikit menangis. Ibuku tak henti-hentinya menitikkan air mata, sampai saat ini pun aku tak mengetahui alasannya. Sebab Ibu terus bungkam.
  • Setelah berkunjung dan hendak pulang, aku lupa bahwa aku meninggalkan boneka kesayanganku di tempat Paman tadi. Aku berlari saja menuju kesana.. tiba-tiba... Paman tertawa lalu mencengkramku dari balik jerujinya, dia menodongkan pistol yg entah datang darimana keberadaannya ke kepalaku lalu dia merangkulkan tangan kirinya ke leherku. Aku menjadi sanderanya saat itu... Polisi lalu melihat aksi itu dan mengelilingi area tahanan Pamanku.
    Ayah dan Ibu juga berada di disana secepatnya saat itu. Aku sudah ketakutan sekali, terlebih lagi saat Paman mengarahkan Pistolnya ke tanah dan menarik pelatuknya dan berbunyi " DORRR " guna membuktikan bahwa pistol yg berada ditangannya asli. Dia memberi instruksi supaya Polisi membuka jerujinya. Polisi mengiyakan saja. Sambil tetap menyanderaku Paman keluar Penjara lalu mengambil mobil ayah... dan melepaskanku.
    Dan setelah itu aku tidak mengetahui kelanjutannya... yg jelas aku sudah trauma sekali dengan yg namanya Penjara semenjak kejadian itu. Dan pulangnya Aku, Ayah dan Ibu naik TAXI. Dan terus memikirkan cara kabur Paman tadi dari Penjara.
  • OK! Saat ini aku sedang bersama Lisa dan Gretha hendak merangkum tugas kuliah kami dengan mengunjungi salah satu lokasi Kumuh di daerah Jakarta. Dan terkejut aku, setelah jalan beberapa blok lagi... aku melihat Denis sedang bersama seorang gadis dan beberapa anak kecil. Kulihat lagi Denis mulai memalingkan muka, kupikir dia pasti marah. Tapi yg tak habis kupikir lagi, kenapa dia harus bersama seorang gadis. Secepat itukah dia melupakanku (memang kapan kita memulai hubungan). Yang jelas saat ini aku mulai mendekatinya, lalu kusapa dia...
    " Denissssss! Apa kabar? "
    dia diam saja.
    Teman-temanku lalu mengomporinya...
    " Woyyy, ada Ella nich.. jelekkkk, songonggg!!! ngomong donk, sok buang muka lagi ! "
  • Aku pun diam saja. Lalu Denis malah menarik tangan gadis itu dan pergi. Saat itu hatiku rasanya sakit sekali... tak tau kenapa? Saat Denis pergi dengan wanita lain hatiku serasa terpukul-pukul. Lalu aku mengajak teman-teman pulang saja. Di rumah aku merenungkan kejadian tadi... mengingat-ingatnya semakin membuat hatiku sakit, kurasa rasa suka ini sudah beranjak menjadi level cinta. Dan saat ini aku sedang patah hati.
    Aku menangis sekencang-kencangnya di kamar, lalu Ibuku mendengarnya dan menengokku ke kamar.
    " Kenapa toh Ell? Kog nangisnya mewek begitu... gak biasanya anak mama nangis kayak gini! "
    " Dimarahin Dosen ya!? apa... Dibully temen-temen, biasa itu.... "
    " Bukan maaaaaa... ini soal cowok... soal Denis! "
    " Ohh Denis yg itu ya... teman yg sering kamu ceritain ke mama dari kecil! Ada apa kamu dengan dia? Berantem!? Ga baik toh ndok... "
    " Dia... haaaaaaaaaaaaaaaaaaa 'aaaaaaaaaa Dia................ hikz hikz jahat maaaaaaa "
    Mendengar kata jahat. Ibuku merenung! sepertinya jadi teringat sesuatu... dan kutahu itu pasti soal Paman. Ibuku tak berhenti memikirkannya, apalagi Nenek. Aku jadi berhenti menangisnya... malahan Ibu sekarang yg menangis... " haaaaaaaaaaaaaaaaaaaa 'aaaaaaaaaaaaaaaaaaa " dan kutahu lagi, tangisanku ini ternyata cetakan dari gaya tangisan Ibu.
  • Ibuku lalu mulai menjelaskan semuanya kali ini... tentang siapa Paman dan alasan Kenapa dia menjadi seperti itu sekarang. Ibu bercerita bahwa Paman adalah orang yg ulet sejak kecil, Ibuku bahkan mengidolakan dia... dan menjadikan dirinya panutan. Ibuku sangat sayang dengan Paman sampai beranjak dewasa. Nenekku juga sangat sayang juga sama Paman dari penuturan Ibu. Namun Kakek berbeda, karna Kakek orangnya pemalas dan suka main judi dulu. Nenek jelas saja membencinya, namun tetap dia itu adalah istri kakek. Sampai pada saatnya Paman bekerja dan menjadi tulang punggung keluarga, membiayai sekolah Ibu sampai ke jenjang kuliah, Insiden itu terjadi.
    Pamanku memiliki cita-cita besar menjadi Komikus terkenal, banyak sketsa tokoh dan cerita komik yg sudah ia buat... serta banyak juga koleksi komik favorit miliknya... yg ia jaga dan rawat dari kecil. Dari komik-komik itu pun ia banyak belajar tentang kebijaksanaan, pola hidup baik yg benar. Namun.. saat Kakek pulang dari mabuknya dan Paman sedang berada di rumah membuat sketsa komik, Kakek langsung saja menghajar Paman dan menyayat wajahnya dengan pisau dapur yg sempat ia ambil. Saking kesalnya lagi.. Kakek membakar semua komik dan karya-karya Paman di perapian...
    Paman terdiam sambil menahan sakit di mata kirinya. Nenek pulang sehabis berkebun dan melihat kejadian itu, nenek juga mengetahui kegemaran Paman, dan Ibu juga pulang sehabis kuliah dan mendapati Paman juga.. yg lagi terdiam.
  • Paman menangis... lalu beranjak mulai bergerak dengan marah sekali. Dia merebut pisau yg dipegang Kakek lalu menusukkannya ke perut Kakek, dan mendorongnya juga ke Perapian tempat komik-komik dan karya-karyanya terbakar... sehingga tubuh Kakek pun ikut terbakar.
    Dia lalu mulai berteriak tutur Ibuku...
    " AHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH "
    Nenekku kaget dan mulai menangis..
    tanpa sadar dia berteriak
    " TOLONGGGGGGGGGGGG "
    sehingga warga-warga sekitar pun datang dan mendapati Paman, menangkapnya lalu mulai menghajarnya karna warga mengetahui tindakan durhaka yg dilakukannya pada Kakek.
    Paman yg babak belur pun kabur entah kemana. Dan Peristiwa itu pun menjadi legenda di kampung Ibu mengenai " si Penghayal yang jadi Gila " begitulah warga menamakannya.
    Keberadaan Paman sampai saat itu pun belum diketahui, yg semakin menambah kesedihan Nenek dan Ibu.
    Hingga beberapa tahun kemudian terdengarlah kabar bahwa Paman telah menjadi gangster terkenal dan mengacau di berbagai wilayah Jakarta dengan nama baru " VigoR ".
  • DI LAIN TEMPAT DI SEBUAH MARKAS GANGSTER TERKENAL >>>>>>
    " Bos! aduhh duhh.. Bos!! " gerutu Hans.
    " Berisik sekali... hmmmm Ada apa Hans? " jawab Vigor tegas.
    " Kami babak belur Bos! " jawab ketiganya (Hans, Eman dan Lego)
    " hahahahaha 3:) bukannya udah biasa bro... hahahahaha 3:) " celoteh Vigor.
    " engggg tapi Bos.. kali ini lawannya hebat banget! jago Kumbu " jawab Hans.
    " Wussss ngawur kamu brother, Kunlun !!! " sambung Eman.
    " bukan... bukan... kayaknya itu Kung... Kung.. Kung apa ya!!! " sambut Lego.
    " hmmmm KUNG....... FU........ yaaaaaaaaaaa hahahahaha 3:) "
    " nahhh itu dia Bos " jawab Lego sambil ketakutan. brrrrrrrrrr.
    " Secepat apa pun, Sehebat apa pun, Secerdas apa pun, Sekuat apa pun... pasti kalah dengan yg namanya Kejahatan dan juga Senjata... hahahahahah 3:) hahahahahah 3:) Aku akan Menguasai Dunia ini hahahahaha 3:) hahahahaha 3:) "


    >>>> to be continued.


    VirgO or VigoR

Rabu, 13 November 2013

The Girl and The Bad Guy 3:) part. 6

  • Tiga pria itu tidak lain adalah preman di daerah kumuh ini yg bisa kutebak... mereka biasa memeras harta dari orang yg lemah. Rika hanya diam terpaku di tempatnya berdiri...
    Kulihat pria-pria itu mulai mendekati Rika sambil memperhatikan benda-benda yg dibawanya termasuk nasi bungkus.. yg ada kepunyaanku di dalamnya.
    Anak-anak mulai panik sambil memanggil Rika " Mbak Rika... "
    Banyak yg menangis juga, ketakutan. Aku lalu menyuruh yg paling besar supaya menenangkan saudara yg lain.
    Lalu kuhampiri Rika dan otomatis berpapasan dengan mereka bertiga... preman yg kelihatannya jauh lebih garang dari preman-preman yg kuhadapi dulu.
    " Rika kamu larilah! biar aku yg menghadapi mereka!"
    Namun Rika tetap tidak bergerak, sepertinya ada trauma tersendiri yg melekat dalam batinnya.. yg aku sendiri tentu tidak mengetahuinya.
  • Pria-pria itu lalu berkata padaku
    " Lo itu siapa boy? gw ada urusan sama cewek dibelakang lo itu? minggir!!! "
    " Sorry bang! cewek dibelakang gw ini temen gw... "
    " Temen? Pacar kalie maksud lo... hahahahaha 3:D hari gini masih temen-temenan... minggir ga? "
    " Udah ga usah banyak omong... habisin aja langsung bro! " sambung teman lainnya.
    Mereka mulai menyerangku bertubi-tubi.. kutahan semua serangan mereka sambil terus maju menjauhi Rika. Anak-anak melihat dengan sangat histeris pertarungan dadakanku ini.
    Tak tahu kenapa tubuhku mulai lemas, dan serangan-seranganku pada mereka seperti tidak bertenaga.
    Ohhh iya... aku baru ingat! Aku belum sarapan pagi ini. Sehingga pertarunganku kali ini tidak imbang, aku babak belur dihajar mereka... konsentrasiku hilang. Sampai selang beberapa menit... aku meminta mereka menghentikan pertarungan.
    " STOP!!! curang... abang-abang ini udh pada sarapan kan? gw belum!!! gw mau sarapan dulu bentar! tunggu disitu "
    Kuhampiri saja Rika yg mulai sedikit sadar. Kuambil nasi bungkus itu lalu memakannya dengan lahap. Preman-preman itu bingung saja melihat tingkahku. Dan setelah sarapanku habis sambil menenggak air mineral yg segar sekali kurasakan pagi ini... aku seperti merasakan jiwaku terlahir kembali... tubuhku penuh dengan semangat.
    " Ayo lanjutt!!! DESH! "
  • Kali ini aku sedikit mendepak mereka di awal. BAG BUG BAG BUG... pukulanku terarah menghantam setiap titik fital lawan. Aku lalu mulai mengimbangi pertarungan. Anak-anak kulihat mulai bersemangat...
    " Ayo kakak! Hajar terus! "
    Hehehe ;) pikirku dalam hati bertarung itu tidak baik lho! apalagi kalo sampe dilihat dan ditiru anak kecil.
    Dan dengan satu hantaman terakhir ini aku berhasil mengalahkan mereka. Kuakui kali ini lawanku kuat sekali.
    Lalu kulihat yg paling sulit kulawan mengeluarkan sebilah pisau lipat. Dia berlari kearahku, dan bergerak dengan sangat cepat sehingga melukai... dan menusuk perutku.
    Aghhhhhhhhhhhhhhhhhh sakit sekali rasanya...
    Aku pun jatuh tersungkur di tanah.
    Samar-samar lagi kulihat kedua temannya yg lain mulai mendekati Rika. Yang satu menarik-narik nasi bungkus milik anak-anak itu dan yang lainnya menghancurkan gitar yg baru saja Rika beli.
    Mengingat cerita Rika tadi dan melihat aksi mereka aku sontak marah besar. Dan kali ini kuhajar habis-habisan mereka, pisau lipat itu aku patahkan... yg paling kuat kulawan itu sampai kubuat tidak berwajah lagi... dan kedua yg lain kupatahkan giginya dan tangannya. Sungguh! kali ini aku marah besar... walaupun harus sambil menahan luka diperut.
    " Ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh Bad Guyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy " teriak kedua orang itu.
    " Awas kau! " kata preman yg paling kuat.
    Akhirnya preman-preman itu pergi.
  • Rika pun mulai menangis, tak tahu kenapa. Anak-anak yg lain mendekatinya dan berusaha menenangkan dia.
    Dan tak kusangka, tangisan Rika seperti anak bayi saja... kencang sekali suaranya.
    Anak yg paling besar mendekatiku dan memberiku perawatan.
    Setelah berhenti menangis Rika menghampiriku dan menyampaikan rasa terima kasihnya.
    " Makasih ya siapa pun namamu? "
    " Denis!!! namaku Denis... Denis Luwis, Rika. "
    " iya... Bang Denis! "
    Lalu aku mulai menanyakan perihal ketidak bergerakkannya tadi itu. Dia lalu bercerita... bahwa dirinya dulu diasuh oleh komplotan mafia dengan Bosnya yg bernama ' Vigor ', pria-pria tadi pun ia sangat mengenalnya katanya kedua orang yg menghampirinya bernama ' Eman dan Lego ' sedang satu lagi lawan yg menusuk perutku itu bernama ' Hans '... dia mengaku trauma dengan siksaan yg dulu diberikan mereka semua. Di tempat mafia itu dia dipaksa melayani tamu-tamu mesum walau dia tetap bisa menjaga kehormatannya, lalu dipaksa mengamen dijalanan. Yang jelas Rika diperbudak...
    namun kini... beginilah kehidupannya bersama anak-anak asuhnya setelah lama ia berhasil kabur dari tempat yg menyeramkan itu. Dan barusan mereka datang kembali menemukannya... dan lalu aku yg berdiri disitu membela gadis yg belum kukenal ini, begitulah!
  • Tanpa kusadari Rika kini mulai manja di depanku. Tak tau kenapa!?
    Dia mulai berani memegang tanganku dan menaruh kepalanya dibahuku. Kukira-kira mungkin ini rasa suka, dan benar saja... besoknya saat aku hendak berpisah dengan mereka, Rika menahanku.
    katanya...
    " Denis mau kemana? kalau preman-preman itu kembali lagi... aku harus bagaimana? "
    " Akan kupastikan memberi mereka pelajaran lagi "
    " Terus... kalau akunya suka sama Bang Denis gimana? " sambil merengek-rengek seperti anak kecil.
    Wahh gawat pikirku... aku kan sukanya masih sama Ella.
    " ummmm gimana ya? "
    " gimana apanya? aku suka Bang Denis sangat sangat dan sangat suka lho... eng eng " bermanja-manja.
    Lalu di kejauhan aku terkejut... melihat Ella datang kemari bersama kedua temannya itu Gretha dan Lisa.

    >>>> to be continued.
    Vigor
    Eman & Lego
    Hans


Jumat, 08 November 2013

The Girl and The Bad Guy 3:) part. 5

  • Polisi lalu menyekapku dan membawaku ke mobil.. anehnya! kenapa Ibu tidak ditangkap juga? tetapi aku senang kalau Ibuku tidak turut dilibatkan. Ella hanya bingung saja melihatku... seperti khawatir atau malah tidak menyangka diriku sudah diluar batas seperti ini. Tapi aku bingung lagi, motif polisi menangkapku apakah benar karna kasus ayahku... atau jangan-jangan!?Ya! kini aku sudah berada di KAPOLRES PUSAT, sempat ditanyai banyak hal yg tidak kumengerti kejelasannya (diinterogasi). Terpikir olehku jangan-jangan mereka salah tangkap orang, buruk sekali. Masa kan aku ditanya " sudah berapa lama kamu mengedar? dimana barang itu kamu simpan? " begitu. Lalu aku dipukuli, dan dijebloskan ke dalam sel penjara begitu saja. Seminggu sudah aku di penjara, Ibuku dan bibi sempat mengunjungiku membawakan makanan, tapi Ella tidak. Bibi juga sempat bernegosiasi kepada aparat kepolisian katanya aku diduga sebagai gembong narkoba di daerah bibi itu. Baru kutahu lagi... ternyata informasi itu didapat dari kelima preman yg aku hajar waktu itu... dan ditangkap oleh polisi juga. Kurasa karna dendam... mereka memberikan keterangan palsu kepada polisi. Makanya aku ditangkap, dasar sial pikirku. Aku bisa sampai dijebak begini.
  • Sehari berikutnya, kelima preman itu ditempatkan satu sel denganku. Awalnya sewaktu polisi masih ada aku diam saja, tenang. Setelah polisi pergi... kuhabisi lagi mereka, kuberi pelajaran. Mereka sempat melawan hebat juga, mungkin karna telah mengetahui gerakan-gerakanku sebelumnya. Tetapi masih belum cukup, aku kembali menghabisi mereka, kubuat mereka babak belur lagi. Sebulan sudah berlalu aku dipenjara, lama aku dipenjara akhirnya terkuaklah sebuah kebenaran bahwa ternyata gembong itu bukanlah aku. Sedikit lega juga, tapi tetap saja akhirnya aku tetap dikenakan BLACK LIST lantaran menghajar kelima preman itu di dalam sel.
  • Kini aku bebas, dapat mengirup udara segar kembali. Sampai kurasakan sebulan ini rasanya aku sudah benar-benar melupakan Ella, sepertinya begitu. Aku pun kini luntang-lantung tidak jelas, aku tidak kembali dulu ke rumah bibi. Karna saat ini perasaanku sedang bergejolak, rasanya amarah mau meledak menghadapi kenyataan tiada keadilan lagi di bumi ini. Sampailah aku di statiun kereta, aku tidur di kursi peron... seperti gelandangan.Waktu itu pukul 22.00, celana jeansku kulubangi kedua sisinya dibagian lutut. Aku tertidur lelap sekali sampai pagi. Saat aku mulai kelaparan perutku mulai berbunyi, aku lalu mencari makanan. Untung aku memiliki uang yg diberikan Ibu waktu masih dipenjara, kuhampiri saja kantin dekat statiun. Kukeluarkan dompetku memastikan uang yg saat ini kumiliki. Tiba-tiba seorang remaja berpakaian lusuh dan memakai topi lewat ke arahku dan seketika merampas dompetku.Dia lari kencang sekali, kususul saja... kukejar dia.
  • Cepat sekali larinya... kini aku kehilangan jejak. Namun saat ini aku tiba di perkampungan orang kumuh, dan kuduga dia ada disini. Dia itu laki-laki atau perempuan ya? habis tadi memakai topi sich, badannya tidak besar seperti laki-laki sich. Kutanyai warga setempat tentang orang itu, tak ada yg mengetahuinya. Saat kuberjalan sedikit lagi ke pinggir desa, kutemukan dia sedang bersama-sama dengan banyak anak kecil. Dibukalah topinya itu... dan tak kusangka... ternyata dia perempuan, cantik sekali. Bahkan... di perkampungan kumuh seperti ini ada sekuntum bunga melati yg harum pikirku. Kudengar salah seorang anak yg sedikit besar memanggilnya " Mbak Rika hari ini kita makan apa? belajar apa? ". Lalu dia menjawab manis, " hari ini kita bisa makan nasi ayam dan belajar musik, mbak bakal beli gitar baru nich ". Hei hei hei uang siapa itu? pikirku dalam hati. Dia mulai bergerak sepertinya hendak menggenapi tujuannya. Kuhampiri saja dia, dan dia pun sontak kaget memasang kuda-kuda hendak bertarung denganku. Kuringkus saja dia, tetapi anak-anak mulai menangis. Tidak tega juga jadinya aku.
  • Lalu kudengar saja alasan mengapa seorang gadis (dia/ Rika) sampai mencuri uang milik orang lain. Dia bilang dia tidak memiliki keluarga, dan dia menemukan anak-anak ini sama seperti nasibnya dibuang oleh keluarganya. Bahkan katanya ada anak yg sudah ia asuh dari bayi sampai sebesar sekarang. Sedih juga aku mendengar ceritanya, aku kan orangnya sensitif... hikz hikz T.T Dia lalu hendak mengembalikan dompetku. Kubilang saja padanya bahwa dia boleh memilikinya, asalkan setidaknya aku mendapat jatah makan untuk hari ini. Dia mengiyakan, dan berangkat untuk membeli makanan. Aku lalu bermain-main dengan anak-anak sembari menunggu Rika pulang. Dari kejauhan kulihat 3 orang bermuka sangar datang mendekat, lalu bertanya padaku dimana Rika. Rika pun akhirnya pulang membawa nasi bungkus dan gitar baru... namun dia sontak kaget mendapati 3 orang itu di kediamannya.



    >>>> to be continued.


    Rika

Selasa, 05 November 2013

The Girl and The Bad Guy 3:) part. 4

  • Saat itu Denis memang meninggalkanku begitu saja, tapi aku sempat terpaku saja melihat kepergiannya.Sesaat tadi Denis benar-benar terlihat seperti pangeran berkuda putih dalam impianku...Dengan mudahnya Denis memangkas habis 5 orang berbadan besar itu (memangnya tukang cukur). Bukan itu maksudnya, maksudnya Denis baru saja benar-benar menyelamatkanku dari marabahaya.Denisssssssssssssssssssssss I'm moreeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee innnnnn Loveeeeeeeeeee Youuuuuuuu.Tapi sifatnya kali ini memang tidak bisa kuterima. Tidak kusangka pria cool seperti dia bertingkah seperti anak-anak begitu... uhhhhhhhhh sebellllll. Ya! dia sudah pergi dan tidak sempat kususul... karna dia sudah lari kencang entah kemana, yg kulihat sich dia hanya masuk gang.
  • Sepertinya harapanku untuk mengetahui keberadaan Denis sekarang pupus sudah. Ahh, tapi untung saja aku memiliki NOPE (NO. HP) Pak Viktor Purba. Kuhubungi saja dia... menanyakan nama Ibu Denis dan keluarga ibunya di JKT. Dari keterangan Pak Viktor, yg bisa kupastikan sekarang adalah adiknya Ibu Denis(Ika Saragih) ... " Tia Saragih ". Sempat kutanya-tanya warga sekitar alamat dari Tia Saragih, sampai akhirnya kujumpai wanita seperti wanita karir berjalan ke arahku, penampilannya menarik... kulihat dia masih muda, mungkin beda 3-5 tahunan denganku. Lalu kuhampiri dia dan kutanya pertanyaan yg sama dengan yg kutanyakan kepada warga-warga tadi.Dia lalu tersenyum kecil katanya " Tia Saragih itu ya saya sendiri adek ".Wahhhh, seperti durian runtuh saja pikirku... lalu aku dibimbingnya ke arah rumahnya.Dag Dig Dug Dag Dig Dug ketegangan disetiap langkahku yg kurasa semakin mendekati Denis lebih dekat makin kurasakan saja.
  • Setelah sampai di sebuah rumah yg ukurannya sedang-sedang saja menurutku. Dan aku pun diundang masuk ke dalam, aku menyetujuinya saja. Kali ini hatiku dan mentalku harus benar-benar mantap... ya!" Mari masuk dek, mungkin Denis sudah pulang " begitu kata bibi Denis.Saat masuk, yg pertama kulihat adalah tante, maksudku Ibu Denis sedang menonton berita di Televisi." Kak, jangan nonton berita lagi... Kakak masih mengikuti perkembangan kasus suami kakak ya? Sudahlah! "" Denis sudah pulang? ada temannya tuh nyari Denis " sambung bibi Denis." Denis belum pulang lho Ya'k! tau kemana? kalo ada temannya suruh masuk saja sini "Aku masih bingung dalam keadaan ini, Ibu Denis seperti tidak takut sama sekali kalo-kalo Debt Collector menjamah sampai kemari. Dia terlihat tenang-tenang saja. Inikah yg dinamakan stress tingkat tinggi atau perangai dari kata " TIDAK PEDULI ". Ya sudahlah, sekarang aku pun sudh masuk dan duduk manis bersama mereka berdua.
  • Di saat itu kami lama mengobrol, dari masalah remaja, sedikit politik bahkan sampai ke dunia fashion wanita. Asik sekali kami bertiga mengobrol, tante Tia mengetahui banyak istilah bussiness yg bahkan belum kumengerti. Sampai akhirnya kudengar derap lari seseorang lalu tiba-tiba membuka pintu.Dan itu adalah Denis... Pangeran Berkuda Putihku.
  • Ya aku kaget saja, Ella seperti hantu begitu. Tau tau sudah di rumah bibi. Masalahnya tau darimana dia alamat ini. Alamatku yg sekarang. Aduh, mana aku sedang berkeringat sehabis lari tidak jelas tadi. Bodoh juga pikirku, kenapa aku masuk-masuk gang, bahkan sampai terlalu jauh jadinya. Hahaha :D kurang kerjaan ya!Ibuku lalu memanggil dan menyapaku " Darimana saja? ada temen kamu dari Kuliahan nich.. namanya Ella katanya "" Iya Bu! Tunggu sebentar aku mau ganti baju dulu " kuelakkan saja sejenak." Ya sudah cepat sana! Ada cewek cantik kog dinganggurin, nis... ya rugi! " sambung bibiku tidak jelas... hufftttt.
  • Aku lalu mandi, menyegarkan badan kembali. Setelah mandi dan hendak memakai baju, kupilih baju favoritku sesuai dengan karakterku hari ini " Bad Boy " warna hitam strip merah. Aku keluar begitu saja seperti seorang pemberani mendadak dan kusapa Ella " Haiii "." Iyaaa " balasnya... duch manis sekali senyumnya itu. Dag Dig Dug wahhh aku mulai tegang lagi sekarang, dimana keberanianku barusan. Apakah sudah pergi naik Bus? Tapi kelanjutannya yg kuharapkan itu sirna begitu saja, karna terdengar suara ketukan keras dari arah pintu rumah bibi. Kuduga mereka adalah preman yg barusan atau " Debt Collector " ??? Kulihat ibu juga sudah ketakutan.. gemetaran mendengar suara-suara rusuh, tangannya mulai menutupi telinga lalu dia jongkok benar-benar ketakutan. Bibi berusaha menenangkannya sebisanya. Ella kulihat seperti sedikit panik juga terhadap keadaan ini, mungkin dia mengingat-ingat trauma bersama preman-preman barusan. Aku lalu membukakan pintu, dan ternyata Polisi sudah diluar dan memaksaku mengangkat tangan keatas.


    >>>> to be continued.

    5 Preman

    5 Polisi

The Girl and The Bad Guy 3:) part. 3

  • Hari itu kuperhatikan jelas langkahmu yg berat, Ella. Sebenarnya aku tidak tega juga melihatmu begitu.. tetapi kurasa memang lebih baik begitu. Aku pun bergegas pulang. Menuju rumah bibiku, itulah tempat aku dan ibuku tinggal saat ini. Setelah insiden ayah yg terpaksa gulung tikar dan menghindari debt collector dengan jalan pintas balik ke negara asalnya. Hal itu tentunya sudah disepakati ibu dan aku, kami berdua sedikit pun tidak membenci ayah... hanya keadaanlah yg sekarang kami benci. Karna di Perusahaan yg ayahku pimpin dulu banyak terjadi praktek korupsi oleh anak buahnya, juga kemalasan dan hanya banyak tuntutan kesejahteraan dari kaum buruh.Dulu aku sering ikut ayah ke lapangan, ke pabriknya untuk inspeksi produk. Aku sering melihat tingkah-tingkah karyawan, buruh yg seenaknya saja bekerjanya... malas... dan hanya bisa merusak saja.Itu sebabnya ayahku banyak menanggung kerugian dari sejumlah aset yg seharusnya dapat terjual jadi tidak dapat terjual karna " RUSAK ".Kurasa itulah garis besar masalah lengsernya Perusahaan ayahku. Sedikit gambaran mungkin dari bobroknya Negara Indonesia dan rakyatnya di mataku.
  • Tapi sudahlah, bukan itu yg ingin aku bahas. Saat ini aku menuju kediaman bibiku, kuperhatikan langit... sepertinya sedang mendung. Benar saja, hujan pun turun dengan lebatnya. Aku buru-buru lari ke halte terdekat buat berteduh. Astaga! ternyata disitu juga ada Ella... tetapi dia tidak melihatku karna tertutupi oleh banyaknya orang yg juga ikut berteduh.Aku berkata dalam hati " apakah ini yg dinamakan takdir, jodoh, seperti di dongeng-dongeng dan cerita cinta yg sering aku baca. Bila seorang laki-laki atau perempuan bertemu dengan lawan jenisnya tanpa mereka sadari berulang-ulang itu namanya takdir, atau jodoh. Ahh sial pikirku... "
  • Setelah beberapa lama hujan pun reda, kerumunan orang pun mulai bubar dan semakin mengosongkan halte saja. Kulihat di kejauhan yg semakin mendekat Bus datang... aku pun segera bergegas saja mengambil ancang-ancang hendak menaiki Bus. Ternyata Ella menyadarinya... menyadari keberadaanku, feelingku merasakan dia berada di bangku paling belakang. Kucuri-curi tengok ke arah belakang berpura-pura menikmati musik sambil siul-siul tidak jelas... hahaha, kulihat lagi kondektur mulai mendekat menagih ongkos penumpang.Di perhentian berikutnya aku melihat gang yg sudah tak asing lagi, gang rumah bibiku. Aku bergegas saja, sambil bersembunyi diantara banyaknya kerumunan orang yg menggantungkan tangannya di handle atas dan samping Bus aku bilang " stop " pelan-pelan kepada Bang Kondektur, dia mengerti lalu memerecikkan uang logamnya ke tiang bus. Dan seketika juga Bus berhenti dan aku turun sambil sedikit berlari... hihihihihi 3:) jahat sekali ya aku ini!
  • Ternyata Ella tidak mati langkah, kuperkirakan dia sudah turun juga. Dan ternyata benar saja, dia sudah berada di belakangku. Kalau kupikir-pikir lagi, baru inilah Ella menaiki kendaraan umum seperti Bus contohnya yg bau dan pengap oleh kerumunan orang, biasanya kan kalau dia pulang kuliah dia dijemput ayahnya atau supir ayahnya pakai mobil pribadi keluarga mereka. Kalau aku, walaupun dulunya aku keluarga yg kaya, ayahku selalu menekankan kesederhanaan kepadaku anaknya... Ibuku juga sama.Itu sebabnya aku sudah terbiasa dengan hal-hal yg sifatnya sederhana bahkan kotor sekali pun.OK! kulihat Ella masih saja dibelakang mengikutiku, aku pura-pura saja tidak melihat sambil melihat ke atas langit dan mencuri pandang dengan menengok kebelakang masih pada posisi memandang langit, begitulah caranya.
  • Dan pada pandangan berikutnya, ternyata tak kulihat lagi keberadaannya. Kupikir... apa dia sudah menyerah padaku yg Bad Guy ini!? Kuputar arah, menyusup ke gang-gang... karna aku sudah mulai mengenal wilayah ini. Setelah belokan gang berikutnya, terkejut aku...Ternyata Ella sedang dihadang Preman-Preman kampung bibiku ini, jumlahnya kuperhatikan ada 5 orang berbadan besar dan berpenampilan seram-seram semuanya... hiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
    Seperti hendak berbuat tidak senonoh pada Ella yg memang cantik.Ya aku santai saja mendekati mereka... karna kupikirkan lagi percuma aku menjuarai Taekwondo dulu, sempat belajar Aikido juga pada Master Stephen Seagal di Amerika, dan sedikit kungfu aliran TIGER.
  • Dengan hentakan yg keras kuhajar mereka satu persatu. Semuanya babak belur tak tersisa, seperti pertarungan yg dangkal saja ya? Levelnya sangat jauh sekali sich. Mereka pun lari terbirit-birit. Dan saat inilah moment yg aku tidak suka... romantis yg tidak perlu.Ella memelukku menangis sambil mengucapkan terima kasih bersamaan...Sudahlah! jawabku... Dan...Setelah itu pun aku lari sekencang-kencangnya... hahahahaha 3:) meninggalkan Ella.Kali ini Ella benar-benar tidak dapat mengejarku, karna aku mulai mengelabuinya menyusup ke gang-gang lagi.Aku pun pulang ke rumah bibi... senang pikirku dapat mengelabui wanita cantik yg dari dulu aku suka... hahaha :D. Dan saat aku mulai membuka pintu ...BLANK!!!! Ella sudah ada di dalam... bersama ibu dan bibiku.



    >>>> to be continued.

    Harold Luwis - Ayah Denis
    Ika Saragih - Ibu Denis
    Jonathan Thompson - Ayah Ella
    Frederika - Ibu Ella
    Fanesha - Nenek Ella
    Tia Saragih - Bibi Denis
    Qupid Angelica - Adik Ella


The Girl and The Bad Guy 3:) part. 2

  • Kemana kamu Denis??? Kupikirkan terus malam ini... keberadaannya, bahkan aku sempat berpikir jangan-jangan Denis diculik... hiiiiiiiiiiiiiiii atau dimutilasi... ahhhhhhhhhh. TIDAK! TIDAK! TIDAK! Aku bahkan sampai menghubungi teman-temanku.. Gretha dan Lisa, dua temanku ini mengetahui aku menyukai Pria Dingin itu yg menurut penilaian mereka. Kutelepon mereka, ternyata Lisa mengetahui sedikit kabar bahwa ternyata Keluarga Denis terlilit hutang BANK, Ayah Denis kabur... kembali ke negara asalnya Inggris. Sehingga Rumahnya disita oleh BANK dan Denis beserta ibunya pindah. Hanya saja Lisa tidak mengetahui mereka pindah kemana. Tak terasa lama aku mengobrol, karna sisa pembicaraan setelahnya hanyalah curhat Lisa saja mengenai pacarnya Dimas aku pun jadi mengantuk dan tertidur. Sorry ya Lisa!!! aku ngantuk nich, lanjutin besok aja ya... aku tidur duluan ! See U tomorrow...
  • Esoknya aku bangun pagi pukul 07.00 pagi, tanpa bermanja-manja aku segera bergegas membereskan segalanya... mulai dari tempat tidur, lalu mandi, menyiapkan bahan mata Kuliah nanti, dan Sarapan tentunya tak boleh ketinggalan. Setelah berpamitan ayah lalu mengantarkanku ke Universitas.Oiya... ayahku adalah manager di salah satu Perusahaan terpandang di Jakarta. Sehingga kali ini aku memintanya menyelidiki hal yg aneh-aneh mengenai hutang Keluarga Luwis... " Harold Luwis " ayah Denis Luwis.Ayahku mengiyakan saja... ntah benar atau tidak dia menolongku mencari informasi, aku percaya saja sebab Ayahku itu orang yg baik... yg cinta mati sama Ibu. Aku bangga pada ayah, dia orang yg berwibawa dan bertanggung jawab.
  • Hari ini aku menunggu... setidaknya. Menunggu kedatangan Denis Luwis ke UI lagi... Ternyata.. sampai mata Kuliah yg terakhir selesai pun dia tidak datang juga...Aku sedikit kecewa juga dengannya. Aku keluar kelas dengan tidak bersemangat... Sampai akhirnya aku melihat ke arah Pintu Rektor, Denis keluar dari situ... Aku lalu berlari, tidak mempedulikan apa pun... sampai-sampai menabrak teman-teman yg lain." Hey, lihat-lihat donk... pake mata kalo jalan.. Dasar Sial "" Maaf " aku terus berlari... kerumunan mahasiswa makin banyak saja.Aku pun kehilangan jejaknya. Sedih kembali hatiku... hikz hikz T.T haaaaaaaaaaaaaaTapi aku tidak mati langkah, saat kulihat Rektor mulai keluar juga dan sepertinya hendak ingin pulang, aku mencegatnya... lalu bertanya" Pak Slamet! Siang Pak "" Ada apa toh? sampe tersenggal-senggal begitu nafasnya "" itu tadi... mahasiswa bernama ' Denis Luwis ' ngapain di Kantor Bapak "" ohhh Denis toh, dia ga ingin kuliah lagi katanya. Dia berhenti... saya juga kurang tahu kenapa, padahal dia orangnya cerdas dan ulet. Saya juga sayang kalo dia keluar "" kalo sayang... kenapa ga Bapak cegah, atau ngebiyaain Kuliah nya kek apa kek, Beasiswa... atau apa lah, Kenapa malah dibiarin pergi gitu aja "" Lho kog malah jadi kamu yg menceramahi saya, yaudah sebenarnya kamu ada maksud apa ini? saya udah mau pulang ini soalnya... terlambat makan masakan makan siang istri saya "" saya cuma pengen tahu alamat dia yg terbaru, ada kan Pak? "" mengenai itu tanya aja dia langsung, dia bilang mau menemui dosen kesayangannya dulu sama Kepala Perpustakaan ".
  • Aku sedikit lega, setelah kuucapkan terima kasih dan berpamitan. Aku segera bergegas saja menuju ruang dosen, dan bisa kupastikan dosen kesayangannya adalah teman ayahku sendiri itu " Pak Viktor Purba ".Tapi terlambat, Pak Viktor bilang Denis sudah berpamitan dan menuju Ruang Perpustakaan.Aku lari lagi... huft!!! lelah juga, mungkin karna kurang olah raga... fisik jadi lemah.Dan kali ini dia ada, sedang membaca buku... mungkin untuk yg terakhir kali. Malahan sekarang aku bingung mau ngomong apa dan bagaimana bertemu dia. Aneh ya!!!Setelah lama mengobrol dengan Kepala Perpustakaan dan menyampaikan maksudnya. Pak Sisworo (Kepala Perpustakaan) sedikit sedih juga dengan kepergian Denis, dia hanya bisa berpesan supaya Denis harus lebih berhasil di luar sana lalu ia memberikan hadiah buku kepada Denis berupa buku-buku yg sering ia baca berulang kali (kesukaan Denis) terutama buku kumpulan cerita dongeng. Aku juga tidak mengerti mengapa seorang pria seperti Denis yg gagah, cool, tampan bisa membaca buku-buku seperti itu... kekanak-kanakan sekali.
  • Boleh dibilang sekarang inilah saatnya aku beraksi. Aku menghampirinya lalu pura-pura pingsan di depannya...Sempat dia memegangku, lalu membantu aku bangun lagi." Kenapa? Sakit? " katanya dengan suaranya yg khas." Ng.. Ngg... Ngga kog "" Ohh, kalo gitu yaudah... saya duluan ya Ella "---------------------------------------------- BLANK barusan dia memanggil namaku... ahhhhhh pusing jadinya." Heyyyy, ya... aku sakit "" Sepertinya Tidak, sudah dulu ya! " balasnya.huft, mulai dech sifatnya yg dingin... tapi aku suka, setidaknya kali ini aku mengetahui dia baik-baik saja. Oiya aku kelupaan menanyakan alamatnya. Aku mengejarnya... namun dia sudah pergi jauh. Sedih lagi kurasakan... aku pulang dengan tangan hampa.
  • Sebenarnya tidak, aku tidak pergi jauh. Saat itu aku berada dibalik tangga... bersembunyi dan memperhatikanmu Ella. Ternyata kamu peduli padaku, terima kasih. Tapi sepertinya kali ini aku harus berpisah jauh darimu... baik itu status ataupun pertemanan kita selama ini... dari SD bahkan sampai Kuliah kau mengejarku... Sepertinya aku sudah cukup lelah selalu memendam perasaan ini. Tetapi sepertinya juga, kamu yang lebih lelah menghadapi sifat angkuhku yg sebenarnya adalah sifat takutku selama ini... yg dari dulu pun selalu tegang... berdiri kaku bila bertemu denganmu. ya seperti itulah.... benar!


    >>>> to be continued.


    Denis Luwis