Rabu, 13 November 2013

The Girl and The Bad Guy 3:) part. 6

  • Tiga pria itu tidak lain adalah preman di daerah kumuh ini yg bisa kutebak... mereka biasa memeras harta dari orang yg lemah. Rika hanya diam terpaku di tempatnya berdiri...
    Kulihat pria-pria itu mulai mendekati Rika sambil memperhatikan benda-benda yg dibawanya termasuk nasi bungkus.. yg ada kepunyaanku di dalamnya.
    Anak-anak mulai panik sambil memanggil Rika " Mbak Rika... "
    Banyak yg menangis juga, ketakutan. Aku lalu menyuruh yg paling besar supaya menenangkan saudara yg lain.
    Lalu kuhampiri Rika dan otomatis berpapasan dengan mereka bertiga... preman yg kelihatannya jauh lebih garang dari preman-preman yg kuhadapi dulu.
    " Rika kamu larilah! biar aku yg menghadapi mereka!"
    Namun Rika tetap tidak bergerak, sepertinya ada trauma tersendiri yg melekat dalam batinnya.. yg aku sendiri tentu tidak mengetahuinya.
  • Pria-pria itu lalu berkata padaku
    " Lo itu siapa boy? gw ada urusan sama cewek dibelakang lo itu? minggir!!! "
    " Sorry bang! cewek dibelakang gw ini temen gw... "
    " Temen? Pacar kalie maksud lo... hahahahaha 3:D hari gini masih temen-temenan... minggir ga? "
    " Udah ga usah banyak omong... habisin aja langsung bro! " sambung teman lainnya.
    Mereka mulai menyerangku bertubi-tubi.. kutahan semua serangan mereka sambil terus maju menjauhi Rika. Anak-anak melihat dengan sangat histeris pertarungan dadakanku ini.
    Tak tahu kenapa tubuhku mulai lemas, dan serangan-seranganku pada mereka seperti tidak bertenaga.
    Ohhh iya... aku baru ingat! Aku belum sarapan pagi ini. Sehingga pertarunganku kali ini tidak imbang, aku babak belur dihajar mereka... konsentrasiku hilang. Sampai selang beberapa menit... aku meminta mereka menghentikan pertarungan.
    " STOP!!! curang... abang-abang ini udh pada sarapan kan? gw belum!!! gw mau sarapan dulu bentar! tunggu disitu "
    Kuhampiri saja Rika yg mulai sedikit sadar. Kuambil nasi bungkus itu lalu memakannya dengan lahap. Preman-preman itu bingung saja melihat tingkahku. Dan setelah sarapanku habis sambil menenggak air mineral yg segar sekali kurasakan pagi ini... aku seperti merasakan jiwaku terlahir kembali... tubuhku penuh dengan semangat.
    " Ayo lanjutt!!! DESH! "
  • Kali ini aku sedikit mendepak mereka di awal. BAG BUG BAG BUG... pukulanku terarah menghantam setiap titik fital lawan. Aku lalu mulai mengimbangi pertarungan. Anak-anak kulihat mulai bersemangat...
    " Ayo kakak! Hajar terus! "
    Hehehe ;) pikirku dalam hati bertarung itu tidak baik lho! apalagi kalo sampe dilihat dan ditiru anak kecil.
    Dan dengan satu hantaman terakhir ini aku berhasil mengalahkan mereka. Kuakui kali ini lawanku kuat sekali.
    Lalu kulihat yg paling sulit kulawan mengeluarkan sebilah pisau lipat. Dia berlari kearahku, dan bergerak dengan sangat cepat sehingga melukai... dan menusuk perutku.
    Aghhhhhhhhhhhhhhhhhh sakit sekali rasanya...
    Aku pun jatuh tersungkur di tanah.
    Samar-samar lagi kulihat kedua temannya yg lain mulai mendekati Rika. Yang satu menarik-narik nasi bungkus milik anak-anak itu dan yang lainnya menghancurkan gitar yg baru saja Rika beli.
    Mengingat cerita Rika tadi dan melihat aksi mereka aku sontak marah besar. Dan kali ini kuhajar habis-habisan mereka, pisau lipat itu aku patahkan... yg paling kuat kulawan itu sampai kubuat tidak berwajah lagi... dan kedua yg lain kupatahkan giginya dan tangannya. Sungguh! kali ini aku marah besar... walaupun harus sambil menahan luka diperut.
    " Ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh Bad Guyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy " teriak kedua orang itu.
    " Awas kau! " kata preman yg paling kuat.
    Akhirnya preman-preman itu pergi.
  • Rika pun mulai menangis, tak tahu kenapa. Anak-anak yg lain mendekatinya dan berusaha menenangkan dia.
    Dan tak kusangka, tangisan Rika seperti anak bayi saja... kencang sekali suaranya.
    Anak yg paling besar mendekatiku dan memberiku perawatan.
    Setelah berhenti menangis Rika menghampiriku dan menyampaikan rasa terima kasihnya.
    " Makasih ya siapa pun namamu? "
    " Denis!!! namaku Denis... Denis Luwis, Rika. "
    " iya... Bang Denis! "
    Lalu aku mulai menanyakan perihal ketidak bergerakkannya tadi itu. Dia lalu bercerita... bahwa dirinya dulu diasuh oleh komplotan mafia dengan Bosnya yg bernama ' Vigor ', pria-pria tadi pun ia sangat mengenalnya katanya kedua orang yg menghampirinya bernama ' Eman dan Lego ' sedang satu lagi lawan yg menusuk perutku itu bernama ' Hans '... dia mengaku trauma dengan siksaan yg dulu diberikan mereka semua. Di tempat mafia itu dia dipaksa melayani tamu-tamu mesum walau dia tetap bisa menjaga kehormatannya, lalu dipaksa mengamen dijalanan. Yang jelas Rika diperbudak...
    namun kini... beginilah kehidupannya bersama anak-anak asuhnya setelah lama ia berhasil kabur dari tempat yg menyeramkan itu. Dan barusan mereka datang kembali menemukannya... dan lalu aku yg berdiri disitu membela gadis yg belum kukenal ini, begitulah!
  • Tanpa kusadari Rika kini mulai manja di depanku. Tak tau kenapa!?
    Dia mulai berani memegang tanganku dan menaruh kepalanya dibahuku. Kukira-kira mungkin ini rasa suka, dan benar saja... besoknya saat aku hendak berpisah dengan mereka, Rika menahanku.
    katanya...
    " Denis mau kemana? kalau preman-preman itu kembali lagi... aku harus bagaimana? "
    " Akan kupastikan memberi mereka pelajaran lagi "
    " Terus... kalau akunya suka sama Bang Denis gimana? " sambil merengek-rengek seperti anak kecil.
    Wahh gawat pikirku... aku kan sukanya masih sama Ella.
    " ummmm gimana ya? "
    " gimana apanya? aku suka Bang Denis sangat sangat dan sangat suka lho... eng eng " bermanja-manja.
    Lalu di kejauhan aku terkejut... melihat Ella datang kemari bersama kedua temannya itu Gretha dan Lisa.

    >>>> to be continued.
    Vigor
    Eman & Lego
    Hans


Tidak ada komentar:

Posting Komentar