- Sudah lama sekali aku tidak bertemu Denis, kira-kira bagaimana
ya keadaannya sekarang? Apakah dia marah karna aku tidak mengunjunginya
di penjara? Aku memiliki alasan tersendiri untuk itu... dikarnakan aku
memiliki pengalaman buruk dulu di penjara, saat itu aku berumur 8 tahun
hendak mengunjungi Pamanku.. kakak Ibu bernama ' VirgO '. Dia sangat
jahat sekali... dalam penuturan Ayahku yg menemaniku mengunjunginya.
Aku berkunjung ke tempat Paman ditahan dikarnakan Ayah dan Ibu hendak mengunjungi Kakaknya itu setelah sekian lama tidak dijenguk. Dan kali itulah aku pertama kali melihat wujudnya... wajahnya itu menyeramkan dan ada bekas luka jahitan di dahi sebelah kirinya... dekat matanya lebih tepatnya. Dia pun memiliki tato aneh yg bertuliskan " ENJOY END ", saat itu aku belum paham bahasa inggris, tapi sekarang aku tahu apa artinya itu.. " KESENANGAN BERAKHIR " begitulah. Aku menyapanya... sambil ketakutan..
" Hai Paman!!! "
" hmmm, hahahahaha 3:) hae juga sayang! hahahahaha 3:) hahahahaha 3:) mau apa kalian kemari Sisterku yg tercinta hahhhhh? "
" Berisik sekali kau Brother, kami hanya datang berkunjung, bagaimana kabarmu? " sambut ayahku.
" Iya kak, bagaimana kabar kakak? Kakak sudah bertobatkah? Ibu cemas mengkhawatirkan keadaan Kakak! " sambung Ibu lagi.
" Paman! " kataku.
" hahahahaha 3:) hahahahaha 3:) hahahahaha 3:) lebih baik kalian pergi mati saja sekeluarga sana!!! Tak perlu mengkhawatirkan hal-hal yg tidak berguna. Hikz Hikz "
Paman sedikit menangis. Ibuku tak henti-hentinya menitikkan air mata, sampai saat ini pun aku tak mengetahui alasannya. Sebab Ibu terus bungkam. - Setelah berkunjung dan hendak
pulang, aku lupa bahwa aku meninggalkan boneka kesayanganku di tempat
Paman tadi. Aku berlari saja menuju kesana.. tiba-tiba... Paman tertawa
lalu mencengkramku dari balik jerujinya, dia menodongkan pistol yg entah
datang darimana keberadaannya ke kepalaku lalu dia merangkulkan tangan
kirinya ke leherku. Aku menjadi sanderanya saat itu... Polisi lalu
melihat aksi itu dan mengelilingi area tahanan Pamanku.
Ayah dan Ibu juga berada di disana secepatnya saat itu. Aku sudah ketakutan sekali, terlebih lagi saat Paman mengarahkan Pistolnya ke tanah dan menarik pelatuknya dan berbunyi " DORRR " guna membuktikan bahwa pistol yg berada ditangannya asli. Dia memberi instruksi supaya Polisi membuka jerujinya. Polisi mengiyakan saja. Sambil tetap menyanderaku Paman keluar Penjara lalu mengambil mobil ayah... dan melepaskanku.
Dan setelah itu aku tidak mengetahui kelanjutannya... yg jelas aku sudah trauma sekali dengan yg namanya Penjara semenjak kejadian itu. Dan pulangnya Aku, Ayah dan Ibu naik TAXI. Dan terus memikirkan cara kabur Paman tadi dari Penjara. - OK! Saat ini aku sedang bersama
Lisa dan Gretha hendak merangkum tugas kuliah kami dengan mengunjungi
salah satu lokasi Kumuh di daerah Jakarta. Dan terkejut aku, setelah
jalan beberapa blok lagi... aku melihat Denis sedang bersama seorang
gadis dan beberapa anak kecil. Kulihat lagi Denis mulai memalingkan
muka, kupikir dia pasti marah. Tapi yg tak habis kupikir lagi, kenapa
dia harus bersama seorang gadis. Secepat itukah dia melupakanku (memang
kapan kita memulai hubungan). Yang jelas saat ini aku mulai
mendekatinya, lalu kusapa dia...
" Denissssss! Apa kabar? "
dia diam saja.
Teman-temanku lalu mengomporinya...
" Woyyy, ada Ella nich.. jelekkkk, songonggg!!! ngomong donk, sok buang muka lagi ! " - Aku
pun diam saja. Lalu Denis malah menarik tangan gadis itu dan pergi.
Saat itu hatiku rasanya sakit sekali... tak tau kenapa? Saat Denis pergi
dengan wanita lain hatiku serasa terpukul-pukul. Lalu aku mengajak
teman-teman pulang saja. Di rumah aku merenungkan kejadian tadi...
mengingat-ingatnya semakin membuat hatiku sakit, kurasa rasa suka ini
sudah beranjak menjadi level cinta. Dan saat ini aku sedang patah hati.
Aku menangis sekencang-kencangnya di kamar, lalu Ibuku mendengarnya dan menengokku ke kamar.
" Kenapa toh Ell? Kog nangisnya mewek begitu... gak biasanya anak mama nangis kayak gini! "
" Dimarahin Dosen ya!? apa... Dibully temen-temen, biasa itu.... "
" Bukan maaaaaa... ini soal cowok... soal Denis! "
" Ohh Denis yg itu ya... teman yg sering kamu ceritain ke mama dari kecil! Ada apa kamu dengan dia? Berantem!? Ga baik toh ndok... "
" Dia... haaaaaaaaaaaaaaaaaaa 'aaaaaaaaaa Dia................ hikz hikz jahat maaaaaaa "
Mendengar kata jahat. Ibuku merenung! sepertinya jadi teringat sesuatu... dan kutahu itu pasti soal Paman. Ibuku tak berhenti memikirkannya, apalagi Nenek. Aku jadi berhenti menangisnya... malahan Ibu sekarang yg menangis... " haaaaaaaaaaaaaaaaaaaa 'aaaaaaaaaaaaaaaaaaa " dan kutahu lagi, tangisanku ini ternyata cetakan dari gaya tangisan Ibu. - Ibuku
lalu mulai menjelaskan semuanya kali ini... tentang siapa Paman dan
alasan Kenapa dia menjadi seperti itu sekarang. Ibu bercerita bahwa
Paman adalah orang yg ulet sejak kecil, Ibuku bahkan mengidolakan dia...
dan menjadikan dirinya panutan. Ibuku sangat sayang dengan Paman sampai
beranjak dewasa. Nenekku juga sangat sayang juga sama Paman dari
penuturan Ibu. Namun Kakek berbeda, karna Kakek orangnya pemalas dan
suka main judi dulu. Nenek jelas saja membencinya, namun tetap dia itu
adalah istri kakek. Sampai pada saatnya Paman bekerja dan menjadi tulang
punggung keluarga, membiayai sekolah Ibu sampai ke jenjang kuliah,
Insiden itu terjadi.
Pamanku memiliki cita-cita besar menjadi Komikus terkenal, banyak sketsa tokoh dan cerita komik yg sudah ia buat... serta banyak juga koleksi komik favorit miliknya... yg ia jaga dan rawat dari kecil. Dari komik-komik itu pun ia banyak belajar tentang kebijaksanaan, pola hidup baik yg benar. Namun.. saat Kakek pulang dari mabuknya dan Paman sedang berada di rumah membuat sketsa komik, Kakek langsung saja menghajar Paman dan menyayat wajahnya dengan pisau dapur yg sempat ia ambil. Saking kesalnya lagi.. Kakek membakar semua komik dan karya-karya Paman di perapian...
Paman terdiam sambil menahan sakit di mata kirinya. Nenek pulang sehabis berkebun dan melihat kejadian itu, nenek juga mengetahui kegemaran Paman, dan Ibu juga pulang sehabis kuliah dan mendapati Paman juga.. yg lagi terdiam. - Paman
menangis... lalu beranjak mulai bergerak dengan marah sekali. Dia
merebut pisau yg dipegang Kakek lalu menusukkannya ke perut Kakek, dan
mendorongnya juga ke Perapian tempat komik-komik dan karya-karyanya
terbakar... sehingga tubuh Kakek pun ikut terbakar.
Dia lalu mulai berteriak tutur Ibuku...
" AHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH "
Nenekku kaget dan mulai menangis..
tanpa sadar dia berteriak
" TOLONGGGGGGGGGGGG "
sehingga warga-warga sekitar pun datang dan mendapati Paman, menangkapnya lalu mulai menghajarnya karna warga mengetahui tindakan durhaka yg dilakukannya pada Kakek.
Paman yg babak belur pun kabur entah kemana. Dan Peristiwa itu pun menjadi legenda di kampung Ibu mengenai " si Penghayal yang jadi Gila " begitulah warga menamakannya.
Keberadaan Paman sampai saat itu pun belum diketahui, yg semakin menambah kesedihan Nenek dan Ibu.
Hingga beberapa tahun kemudian terdengarlah kabar bahwa Paman telah menjadi gangster terkenal dan mengacau di berbagai wilayah Jakarta dengan nama baru " VigoR ". - DI LAIN TEMPAT DI SEBUAH MARKAS GANGSTER TERKENAL >>>>>>
" Bos! aduhh duhh.. Bos!! " gerutu Hans.
" Berisik sekali... hmmmm Ada apa Hans? " jawab Vigor tegas.
" Kami babak belur Bos! " jawab ketiganya (Hans, Eman dan Lego)
" hahahahaha 3:) bukannya udah biasa bro... hahahahaha 3:) " celoteh Vigor.
" engggg tapi Bos.. kali ini lawannya hebat banget! jago Kumbu " jawab Hans.
" Wussss ngawur kamu brother, Kunlun !!! " sambung Eman.
" bukan... bukan... kayaknya itu Kung... Kung.. Kung apa ya!!! " sambut Lego.
" hmmmm KUNG....... FU........ yaaaaaaaaaaa hahahahaha 3:) "
" nahhh itu dia Bos " jawab Lego sambil ketakutan. brrrrrrrrrr.
" Secepat apa pun, Sehebat apa pun, Secerdas apa pun, Sekuat apa pun... pasti kalah dengan yg namanya Kejahatan dan juga Senjata... hahahahahah 3:) hahahahahah 3:) Aku akan Menguasai Dunia ini hahahahaha 3:) hahahahaha 3:) "
>>>> to be continued.
VirgO or VigoR
Jumat, 15 November 2013
The Girl and The Bad Guy 3:) part. 7
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar