Sabtu, 26 Oktober 2013

Cinta ini Harapanku untuk si cantik (proloque BEAUTY & THE BEAST)>>bag. 2

" ummmmmm, apa? " sahutku pelan yg asal saja...
" itu.. lagu yg tadi SONG from HEAVEN album HIGH GATE dari SIMPLE, ya kan? " balasnya. Waw dalam hatiku, kenapa dia bisa tahu dengan detail tentang lagu barusan. Aku seperti sedang melihat dewi yang benar-benar sempurna yg baru saja turun dari langit ketujuh (jika memang ada). Dan aku mulai berani membalas " Aku tidak mengulang jika bukan keinginanku sendiri siapapun dirimu nona kecil... maaf. hmmmm " " Kalau begitu baiklah, Tuan Tampan ! " dia pun tersenyum penuh arti. ahhhhhhhhhhh sial, kenapa jadi begini? Apa anak ini sudah gila pikirku!? Sejuta tanya tersimpan dalam diri, aku pun mulai menyesuaikan keadaan. Venesia pun mulai memilih alat musik yang dia inginkan... BIOLA. Ternyata dia sangat mahir memainkan BIOLA, dan lantunannya sangat merdu dan indah. Serasa aku berada di taman bunga yang disekelilingnya terhampar banyak jenis bunga, damai sekali. Lagu yang dia mainkan adalah SOMEWHERE OVER THE RAINBOW dari JUDY GARLAND. Entah apa yang dia rasakan saat memainkan lagu itu, yg jelas dia seakan mengingat sesuatu yg tidak mau ia lupakan. Ditengah ia bermain ia kembali menatapku... kali ini sangat tajam tatapannya, namun tetap saja bibirnya itu tersenyum entah pada siapa, mungkinkah padaku? GR sekali aku ini... sepertinya bukan dan akan kupastikan bahwa itu jelas bukan aku.

Dentang lonceng istirahat pun berbunyi... menandakan jam 12.00 siang, karna pelajaran seni yang diutamakan di Saint Mariald adalah 4 jam tipa harinya. Aku keluar bersamaan dengan Santiago. Kembali ku bercanda gurau dengannya, apa saja kami bicarakan... tapi sudah jelas kali ini dia lebih membicarakan Desy gadis idamannya. Dia bilang dia sempat chating dengan Desy dengan menyamar sebagai " Pangeran Kodok " sebagai nick dari chat-nya. Lalu aku bertanya padanya " Bagaimana hasilnya? ". Dia malah tertawa... hahaha :D Santiago melanjutkan bahwa Desy marah dan tidak peduli... lalu ia menyampaikan ini padaku " Ben, Wanita itu kalau dia sering marah pada kita berarti dia CINTA. " " Mengarang saja kau ini, wajar dia marah... kau sendiri menyamar jadi orang lain " Hahahahaha :D dia kembali tertawa. Posisi kami saat itu sedang berada di bangku taman tepat dibawah pohon sakura yang bibitnya berasal dari Negerinya berasal JEPANG.

Seketika itu kulihat ada seorang gadis bertanya pada Angelica teman sekelasku juga, dan tiba-tiba Angelica menunjuk ke arah tempat aku berada. Gadis yang bertanya pada Angelica itu pun lalu bergegas menuju ke arahku...Setelah kulihat lebih dekat. Astaga itu Venesia Mertys, mau apalagi dia. Hari pertama dia masuk saja sudah seperti ini terhadap teman sebangkunya. Aku lalu pamit pada Santiago. " Aku mau ke kamar kecil sebentar Santiago, tunggu aku disini "Aku lalu sedikit mempercepat langkah. Venesia terus mengikuti. Ketika aku sedikit mengecoh dia, dia kehilangan jejak. Kulihat dia seperti sedih sekali... kenapa gerangan? Mungkinkah aku mirip seseorang baginya... yang selalu ia rindu-rindukan. Apa mungkin aku mirip dengan pacarnya? Aku terus berpersepsi dalam imajinasi dan pikiranku. Tetapi aku kembali pada satu titik yakni " sadarlah Ben, kamu itu orang miskin dan kamu harus fokus pada adikmu Bendias dan kejayaan keluarga ". Ya! Aku berusaha kembali meyakinkan diri, tidak mengikuti nafsu manusiaku.Kuperhatikan jam di dinding kantin yang terletak di dekat kamar kecil yang tadinya ingin aku tuju. Posisiku saat ini adalah di depan Kantor Kepala Sekolah Ibu ' Veronica Rebecca ' Kepala sekolahku yg cantik dan tegas. Aku suka kata tegas.

Kuperhatikan jam sudah tepat pukul 12.57, tiga menit lagi mata pelajaran akan dimulai. Dan pukul 15.00 sore waktunya pulang. Aku kembali ke bangku taman dan Santiago masih menunggu, terima kasih. Santiago lalu berkata " Lo dicari Venesia tuh katanya mau ngomong sesuatu " " Lo hebat juga Ben hari pertama dia masuk lo udh bisa ngegaet dia... ajarin donk caranya, gw rasa lo bisa jadi Playboy " katanya. Aku membalas" Apa'an? Ah ngacooo aj kau Santiago... ". Bel masuk pun berbunyi kami pun masuk lagi ke dalam kelas yg kurasa siap membunuhku dengan Venesia yg berada di dalamnya. Benar saja... ada Venesia masih di bangku sampingku." Tadi kemana? " langsung dia memulai percakapan kami. " emmmmmmm, ke kamar kecil... iya kamar kecil " belaku. " Kamu tidak boleh hilang kemana-kemana " balas Venesia." Kenapa? kog gthu... " " Sebab kamu berharga bagiku, aku sudah mencarimu sekian lama "



 >>>> to be continued.


Ben Archer Steve




Tidak ada komentar:

Posting Komentar