Sabtu, 26 Oktober 2013

Cinta ini Harapanku untuk si cantik (proloque BEAUTY & THE BEAST)>>bag. 7

Tidak tahu harus berbuat apa... harus bilang apa... harus bagaimana... menghadapi kemelut ini. Kulihat Ibu dan Bendias tidak henti-hentinya menangis. Badanku bergerak semaunya, kudekati salah satu Pria kekar itu. Lalu aku berlutut didepannya. Sambil memasang wajahku yang memang sudah lesu menghadapi kenyataan dari " KETERBASAN " yang aku dan keluargaku miliki ini. " Pak, tolong beri kami waktu... sampaikan pada Tuan Kingsley secepatnya kami akan membayar uang sewanya... saya mohon Pak ". " Tidakkah Bapak melihat keadaan adik saya yg cacat mental dan lumpuh layu disudut sana sedang menangis... karna tindakan Bapak ini " " Adik saya selama ini belum pernah melihat kekerasan, jadi saya tidak tahu akan sejatuh apa mentalnya sekarang ini " Pria itu tidak menghiraukan dan terus saja mengobrak abrik barang-barang yang masih ada untuk dikeluarkan, begitu pun temannya. " Maaf, nak. Kalau kamu mau jadi KUAT jadilah orang YANG BERKUASA. Kami pun disini hanya menjalankan tugas saja. Perintah langsung dari Majikan kami Kingsley atas rekomendasi Konglomerat Enville Dudley Mertys, asal kau tahu itu... " Seketika aku kaget mendengar nama Ayah Venesia. " Ada apa? Apa hubungannya dengan Tuan Dudley Mertys? sahutku. " Dia akan membeli tanah di wilayah ini... bahkan rumah-rumah penduduk yang lainnya pun akan diratakan. Bukankah semua tanah tempat rumah ini berdiri adalah tanah milik Tuan Kingsley " Astaga kejam sekali takdir ini, dalam hatiku. Aku hanya bisa pasrah lagi menyadari " KETERBATASAN " yang aku miliki.

Aku lalu pergi mengambil telepon umum, kuhubungi ayahku di tempat kerjanya... Sesaat kemudian Ayah datang dan berusaha menenangkan kami. Dari pertimbangannya ia mengambil keputusan agar kami tinggal sementara di kediaman temannya Bruno di Enville. Dengan berkendaraan PICK UP yg kami sewa... kami pergi ke Enville. Aku tidak sempat lagi berpamitan dengan teman-teman di Bostov. Karna bagiku kehidupan saat ini harus kujalani dengan lebih serius lagi. Sampailah kami di Enville... Jalan Centra Bugler no.59, rumah teman ayah " Bruno " Paman Bruno yg sama-sama bekerja sebagai montir (mechanic) di tempat ayah bekerja. Paman Bruno mengijinkan kami untuk tinggal sementara sampai kami mendapatkan rumah yg baru. Aku lalu berinisiatif untuk membantu ayahku saja di Bengkel bersama Paman Bruno jg. Untung saja ada lowongan buatku, manager tempat ayah bekerja mengijinkan aku bekerja disitu. Banyak ilmu yg dapat aku pelajari disini, dan aku pun bisa membantu ayah mengoreksi pekerjaan yg kadang salah begitu pikirku. Tak terasa 2 tahun sudah berlalu seperti ini, aku pun telah menjadi karyawan tetap disini. Dengan gaji yang agak lumayan berkat kerja kerasku selama ini, akhirnya kami mampu membeli rumah di wilayah Enville walaupun masih dalam tahap kredit, menyicil cicilan rumah tiap bulannya. Bendias terlihat sangat senang, hingga aku pun terpikir lagi tentang Santiago temanku, Pak Rich, Ibu Veronicca, dan................................................................................... VENESIA ..................................

Aku lalu mampir ke warnet, kubuka emailku. Untung saja belum terblokir... dan ternyata banyak pesan sudah masuk, dan itu dari Santiago... temanku. " Hai Ben, kalau kau membaca pesan ini... kurasa kau akan sangat merindukan kami, kemana saja kau? Ayahku selalu menanyaimu, Ibu Veronicca terpaksa mengeluarkan daftar namamu dari sekolah dan otomatis program beasiswamu pun telah dicabut... Aku bingung mengontrol keadaan disini tanpamu, bagaimana lagi... Venesia selalu menanyakan keberadaanmu sampai ia jatuh sakit... tetapi Ayahnya membawa ia pulang kembali ke Enville. Mungkin dia akan dirawat disana, dan sembuh. Tapi dia benar-benar butuh kau Ben... hanya kau. Salam dari teman baikmu Santiago "ohhh maafkan aku Santiago, sepertinya aku memang harus tetap begini. Biarkan saja Venesia melupakan aku... toh kami belum pernah menjalin hubungan sama sekali. Ditambah keadaanku dan luka di wajah ini yg masih membekas... pantasnya aku dipanggil 'si buruk rupa' saja. Maafkan aku Santiago... balasku di email sekenanya. Aku lalu menutup akun. Dan kembali termenung...


Esoknya aku kembali bekerja, dan kulihat banyak antrian service datang. Sepertinya bakal sibuk hari ini. Mulai dari cuci steam mobil, TUNE UP PERFORMA, turun mesin, hingga kebagian-bagian yg ringan seperti hanya ganti oli. hahaha ^_^ begitulah aku menghafal kegiatanku sehari-hari, seperti orang bodoh ya?. Aku lalu menemui konsumen yg hendak ganti oli dan memeriksa tekanan angin ban mobilnya. " Permisi Pak, Selamat Pagi. Ada yang bisa saya bantu " Dan ketika kaca rayban mobil itu dibuka... aku melihat Alehandro... dengan Venesia yang sedang duduk melihat ke jendela berlawanan dengan arah aku berdiri... Lalu Venesia menoleh... karna mendengar suara yg tidak asing lagi baginya entah bagaimana." Beeeeeeeeeeeeennnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn " itulah kata yg terucap dari mulutnya.

>>>> to be continued.


Bruno

Tidak ada komentar:

Posting Komentar